Banjir, 30 ribu warga di timur Myanmar mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 33.500 warga di negara bagian Karen, Myanmar timur, mengungsi ke 79 kamp pengungsi darurat setempat akibat banjir. Pemerintah memperingatkan kedatangan hujan lebat dan kemungkinan banjir, Jumat (2/8/2013). Demikian dikatakan media resmi pemerintah Myanmar.
Pemerintah memperingatkan semua warga yang tinggal di sekitar Delta sungai Irawaddy untuk bersiap menghadapi hujan lebat dan segera melakukan antisipasi hujan deras yang akan turun terus menerus selama beberapa hari mendatang. "Warga diminta hati-hati akan sengatan listrik, bencana tanah longsor, pohon yang ambruk dan sengatan ular," sebut pernyataan Pemerintah Myanmar.
Menurut harian New Light of Myanmar, sebelumnya hujan deras telah memicu terjadinya banjir bandang di negara bagian Karen. Sedikitnya tiga warga dilaporkan tewas, sementara sejumlah orang dilaporkan hilang terseret arus. Sebanyak 245 sekolah juga terpaksa ditutup karena sejumlah jalan rusak akibat longsor sejak musim hujan mulai terjadi pada 27 Juli lalu.
PBB dengan cepat memberikan bantuan medis dan tablet pemurnian air kepada para warga di dua negara bagian itu. Sementara itu, di negara bagian Mon, guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, sebelum hujan deras, pemerintah setempatnya telah mengungsikan 4.700 warga.
Kini, di negara bagian Mon, hujan sudah mulai mereda dan semua pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing.
Pemerintah memperingatkan semua warga yang tinggal di sekitar Delta sungai Irawaddy untuk bersiap menghadapi hujan lebat dan segera melakukan antisipasi hujan deras yang akan turun terus menerus selama beberapa hari mendatang. "Warga diminta hati-hati akan sengatan listrik, bencana tanah longsor, pohon yang ambruk dan sengatan ular," sebut pernyataan Pemerintah Myanmar.
Menurut harian New Light of Myanmar, sebelumnya hujan deras telah memicu terjadinya banjir bandang di negara bagian Karen. Sedikitnya tiga warga dilaporkan tewas, sementara sejumlah orang dilaporkan hilang terseret arus. Sebanyak 245 sekolah juga terpaksa ditutup karena sejumlah jalan rusak akibat longsor sejak musim hujan mulai terjadi pada 27 Juli lalu.
PBB dengan cepat memberikan bantuan medis dan tablet pemurnian air kepada para warga di dua negara bagian itu. Sementara itu, di negara bagian Mon, guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, sebelum hujan deras, pemerintah setempatnya telah mengungsikan 4.700 warga.
Kini, di negara bagian Mon, hujan sudah mulai mereda dan semua pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing.
(esn)