Serangan drone tewaskan 2 militan Pakistan
A
A
A
Sindonews.com - Drone (pesawat tak berawak) Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan udara di Mir Ali, wilayah kesukuan di utara Waziristan, Pakistan, Sabtu (13/7/2013) pagi waktu setempat. Pejabat keamanan di Waziristan mengatakan, serangan drone itu menewaskan dua orang yang diyakini kuat sebagai anggota militan.
"Target serangan drone adalah militan yang sedang mengendarai sepeda motor. Namun, ledakan roket itu juga ikut menghancurkan sebuah rumah," ungkap pejabat keamanan di Miranshah. Pejabat itu kemudian memverifikasi bahwa dua militan itu berasan dari Turmeknistan.
Serangan ini merupakan serangan ke dua sepanjang bulan Juli. Tercatat sudah 19 warga Pakistan tewas akibat serangan drone AS.
Serangan rahasia drone AS telah dikecam keras oleh Pemerintah Pakistan sebagai pelanggaran kedaulatan, tetapi pejabat AS percaya bahwa drone adalah senjata paling ampuh dalam perang melawan militan Islam. Seorang utusan PBB mengatakan, serangan pesawat tak berawak AS telah melanggar kedaulatan Pakistan.
Mantan Perdana Menteri Pakistan, Pervez Musharraf, sebelumnya telah mengakui, bahwa Pemerintah Pakistan dalam beberapa kesempatan telah memberi izin kepada AS untuk meluncurkan serangan. Tapi, itu pun hanya untuk beberapa kesempatan, saat target serangan berada di posisi yang terisolasi dan tidak akan menyebabkan kerusakan secara meluas.
"Pakistan dan Washington telah membahas operasi drone pada level militer dan juga intelijen. Serangan pembersihan tersebut hanya akan dilakukan jika militer dan unit pasukan khusus kami tidak punya waktu untuk bertindak. Itu pun, terjadi hanya dua atau tiga kali," terang Musharraf.
"Target serangan drone adalah militan yang sedang mengendarai sepeda motor. Namun, ledakan roket itu juga ikut menghancurkan sebuah rumah," ungkap pejabat keamanan di Miranshah. Pejabat itu kemudian memverifikasi bahwa dua militan itu berasan dari Turmeknistan.
Serangan ini merupakan serangan ke dua sepanjang bulan Juli. Tercatat sudah 19 warga Pakistan tewas akibat serangan drone AS.
Serangan rahasia drone AS telah dikecam keras oleh Pemerintah Pakistan sebagai pelanggaran kedaulatan, tetapi pejabat AS percaya bahwa drone adalah senjata paling ampuh dalam perang melawan militan Islam. Seorang utusan PBB mengatakan, serangan pesawat tak berawak AS telah melanggar kedaulatan Pakistan.
Mantan Perdana Menteri Pakistan, Pervez Musharraf, sebelumnya telah mengakui, bahwa Pemerintah Pakistan dalam beberapa kesempatan telah memberi izin kepada AS untuk meluncurkan serangan. Tapi, itu pun hanya untuk beberapa kesempatan, saat target serangan berada di posisi yang terisolasi dan tidak akan menyebabkan kerusakan secara meluas.
"Pakistan dan Washington telah membahas operasi drone pada level militer dan juga intelijen. Serangan pembersihan tersebut hanya akan dilakukan jika militer dan unit pasukan khusus kami tidak punya waktu untuk bertindak. Itu pun, terjadi hanya dua atau tiga kali," terang Musharraf.
(esn)