Tunisia bebaskan aktivis topless dari penjara

Kamis, 27 Juni 2013 - 16:24 WIB
Tunisia bebaskan aktivis topless dari penjara
Tunisia bebaskan aktivis topless dari penjara
A A A
Sindonews.com - Pengadilan di Tunisia membebaskan tiga aktivis Femen Eropa, setelah mereka dipenjara sejak beberapa pekan lalu, karena berdemo dengan bertelanjang dada (topless). Demikian disampaikan pengacara kelompok aktivis Femen, Bahri Souhaib, dilansir BBC, Kamis (27/6/2013).

Tiga aktivis Femen Eropa, yakni dua dari Perancis dan satu dari Jerman itu, ditangkap di luar ruang sidang di Tunisia. Mereka semula dijatuhi hukuman empat bulan penjara setelah dinyatakan bersalah atas aksi ketidaksenonohan di depan publik, dalam protes untuk mendukung seorang aktivis Tunisia, Amina Tyler.

Mereka juga didakwa menyinggung moral publik dan mengancam ketertiban umum. Para aktivis Femen tersebut, Pauline Hillier, Marguerite Stern dan Josephine Markmann, berpendapat bahwa protes ala telanjang dada itu, untuk perjuangan kaum perempuan

”Saya tidak berpikir itu akan menghebohkan Tunisia sejauh itu. Mengingat konsekuensi seperti itu, saya tidak akan pernah melakukannya lagi. Kami ingin kembali ke negara kita dan orang yang kita cintai,” ujar Hillier di pengadilan Tunisia.

Sedangkan Tyler ditahan pada Mei, setelah dilaporkan menulis kata "Femen" di dinding di pusat agama Kairouan. Dia juga marah dengan dengan memposting foto topless dirinya secara online. Di mana dalam foto itu, di dadanya sengaja dia tulis slogan ”tubuh saya adalah saya sendiri”.

Tyler sampai saat ini masih ditahan untuk menunggu sidang. Femen menggambarkan diri Tyler sebagai perlawanan patriarki dalam tiga manifestasi. Yakni, eksploitasi seksual terhadap perempuan, kediktatoran dan agama.

Sepak terjang aktivis topless ini bermula dari ketegangan setelah penggulingan rezim sekuler lama yang dijabat Presiden Zine El Abidine Ben Ali pada tahun 2011.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5031 seconds (0.1#10.140)