Bom bunuh diri tewaskan seorang warga Pakistan
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya di selatan Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan, Kamis (27/6/2013). Demikian dikabarkan Dunya, sebuah media lokal Pakistan.
Saksi mata mengatakan, seorang pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya di Kuchlak, pukul 10.20 pagi. Ledakan itu melukai enam orang dan menewaskan seorang warga Kuchlak. Tidak ada penjelasan lebih lanjut atas insiden itu.
Sementara itu, Tv Express, saluran televisi lokal mengabarkan, ledakan itu terjadi di dalam sebuah masjid di Kuchlak. Semua korban tewas dan luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok Taliban yang sering melancarkan serangan bom, melalui juru bicaranya mengaku tidak bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Provinsi Balochistan berada di perbatasan Afghanistan dan Iran. Wilayah ini telah menjadi titik utama kekerasan kelompok mayoritas muslim Sunni dan Syiah.
Selain itu, wilayah ini memiliki cadangan gas alam dan sumber daya alam yang menjanjikan, tapi pembangunan di wilayah ini tak memungkinkan untuk dilanjutkan karena situasi keamanan tidak mendukung.
Saksi mata mengatakan, seorang pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya di Kuchlak, pukul 10.20 pagi. Ledakan itu melukai enam orang dan menewaskan seorang warga Kuchlak. Tidak ada penjelasan lebih lanjut atas insiden itu.
Sementara itu, Tv Express, saluran televisi lokal mengabarkan, ledakan itu terjadi di dalam sebuah masjid di Kuchlak. Semua korban tewas dan luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok Taliban yang sering melancarkan serangan bom, melalui juru bicaranya mengaku tidak bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Provinsi Balochistan berada di perbatasan Afghanistan dan Iran. Wilayah ini telah menjadi titik utama kekerasan kelompok mayoritas muslim Sunni dan Syiah.
Selain itu, wilayah ini memiliki cadangan gas alam dan sumber daya alam yang menjanjikan, tapi pembangunan di wilayah ini tak memungkinkan untuk dilanjutkan karena situasi keamanan tidak mendukung.
(esn)