Afghanistan protes pembangunan yang dilakukan Pakistan di perbatasan
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Afghanistan memprotes pembangunan fasilitas yang dilakukan negara tetangganya, Pakistan di sepanjang daerah perbatasan kedua negara.
"Pembangunan yang dilakukan baru-baru ini berupa sebuah gerbang dan fasilitas lainnya di sepanjang perbatasan yang disebut garis Durand, berlangsung tanpa koordinasi dengan Afghanistan," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Zahir Azimi, Senin (15/4/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
"Menurut perjanjian antara kedua negara, sebelum membangun fasilitas dekat daerah perbatasan, kedua belah pihak harus diberitahu," ujar Azimi. "Afghanistan akan menggunakan semua opsi untuk mencegah masalah tersebut," lanjutnya.
Pernyataan ini dilontarkan, satu hari setelah Presiden Afghanistan, Hamid Karzai memerintahkan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri untuk segera mengambil tindakan guna menyingkirkan sebuah gerbang, pos pemeriksaan dan instalasi lainnya yang baru dibangung oleh Pakistan.
Pembangunan fasilitas baru ini dilakukan Pakistan di sepanjang perbatasan di Distrik Goshta, di Provinsi Nangarhar, yang terletak 120 km sebelah selatan Kabul.
Namun, pada awal bulan ini Pakistan menolak tudingan pemerintah Afghanistan, bahwa militer Pakistan telah memulai pembangunan unilateral dan terlibat dalam kegiatan penguatan fisik di sepanjang daerah perbatasan.
Sementara itu, Juru Bicara pasukan koalisi pimpinan NATO atau Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF), Brigadir Jenderal Gunter Katz pada konferensi pers yang sama mengatakan, ISAF terus memantau situasi di perbatasan (Afghanistan-Pakistan). “Kami tetap mengupayakan dialog dengan Afghanistan dan Pakistan pada cara yang konstruktif," ujarnya.
"Pembangunan yang dilakukan baru-baru ini berupa sebuah gerbang dan fasilitas lainnya di sepanjang perbatasan yang disebut garis Durand, berlangsung tanpa koordinasi dengan Afghanistan," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Zahir Azimi, Senin (15/4/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
"Menurut perjanjian antara kedua negara, sebelum membangun fasilitas dekat daerah perbatasan, kedua belah pihak harus diberitahu," ujar Azimi. "Afghanistan akan menggunakan semua opsi untuk mencegah masalah tersebut," lanjutnya.
Pernyataan ini dilontarkan, satu hari setelah Presiden Afghanistan, Hamid Karzai memerintahkan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri untuk segera mengambil tindakan guna menyingkirkan sebuah gerbang, pos pemeriksaan dan instalasi lainnya yang baru dibangung oleh Pakistan.
Pembangunan fasilitas baru ini dilakukan Pakistan di sepanjang perbatasan di Distrik Goshta, di Provinsi Nangarhar, yang terletak 120 km sebelah selatan Kabul.
Namun, pada awal bulan ini Pakistan menolak tudingan pemerintah Afghanistan, bahwa militer Pakistan telah memulai pembangunan unilateral dan terlibat dalam kegiatan penguatan fisik di sepanjang daerah perbatasan.
Sementara itu, Juru Bicara pasukan koalisi pimpinan NATO atau Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF), Brigadir Jenderal Gunter Katz pada konferensi pers yang sama mengatakan, ISAF terus memantau situasi di perbatasan (Afghanistan-Pakistan). “Kami tetap mengupayakan dialog dengan Afghanistan dan Pakistan pada cara yang konstruktif," ujarnya.
(esn)