PM Mali minta militer Perancis tetap tinggal di Mali
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Mali, Diango Cissoko mendesak Prancis untuk mempertahankan kehadiran militer mereka di Mali. Pernyataan ini dilontarkan Cissoko saat mengunjungi Kota Gao, Kamis (11/4/2013).
Ini adalah kunjungan pertama yang dilakukan Cissoko ke kota yang telah berbulan-bulan berada di bawah kekuasaan kaum militan Islam, hingga akhirnya pasukan gabungan yang dipimpin militer Perancis membebaskan wilayah itu dari cengkeraman kaum militan.
“Bangsa Mali akan berterima kasih," kata Cissoko, seperti dikutip dari Ahram Online. “Saya meminta tentara Perancis untuk terus berada di jalan ini dan tinggal di Mali,” lanjutnya. Permintaan Cissoko ini datang di saat Perancis akan menarik lebih cepa 100 tentaranya pada pekan ini.
Penarikan 100 tentara Perancis ini adalah bagian awal dari rencana penarikan bertahap 4.000 personel militer Perancis. Perancis berencana untuk menyerahkan tanggung jawab keamanan di wilayah utara Mali pada pasukan Afrika, yang juga turut andil dalam memberantas kaum militan di wilayah utara Mali.
Atas permintaan Pemerintah Mali dan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB, Perancis memulai invasi militer di negara bekas koloni mereka itu pada Januari silam. Dengan gempuran dari darat dan udara, serta dibantu seenap pasukan dari negara-negara Afrika, kaum militan yang selama ini menguasai wilayah utara Mali dapat diusir keluar.
Ini adalah kunjungan pertama yang dilakukan Cissoko ke kota yang telah berbulan-bulan berada di bawah kekuasaan kaum militan Islam, hingga akhirnya pasukan gabungan yang dipimpin militer Perancis membebaskan wilayah itu dari cengkeraman kaum militan.
“Bangsa Mali akan berterima kasih," kata Cissoko, seperti dikutip dari Ahram Online. “Saya meminta tentara Perancis untuk terus berada di jalan ini dan tinggal di Mali,” lanjutnya. Permintaan Cissoko ini datang di saat Perancis akan menarik lebih cepa 100 tentaranya pada pekan ini.
Penarikan 100 tentara Perancis ini adalah bagian awal dari rencana penarikan bertahap 4.000 personel militer Perancis. Perancis berencana untuk menyerahkan tanggung jawab keamanan di wilayah utara Mali pada pasukan Afrika, yang juga turut andil dalam memberantas kaum militan di wilayah utara Mali.
Atas permintaan Pemerintah Mali dan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB, Perancis memulai invasi militer di negara bekas koloni mereka itu pada Januari silam. Dengan gempuran dari darat dan udara, serta dibantu seenap pasukan dari negara-negara Afrika, kaum militan yang selama ini menguasai wilayah utara Mali dapat diusir keluar.
(esn)