Pejabat Prancis Perkirakan 300-400 Tentara Bayaran Rusia Beroperasi di Mali

Rabu, 12 Januari 2022 - 11:40 WIB
loading...
Pejabat Prancis Perkirakan...
Ilustrasi
A A A
PARIS - Seorang pejabat senior Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis memperkirakan, saat ini ada sekitar 300 hingga 400 tentara bayaran Rusia yang beroperasi di Mali . Ini menentang pernyataan junta negara Afrika Barat itu bahwa hanya pelatih militer Rusia yang ditempatkan di sana.

"Saya akan mengatakan ada sekitar 300-400 anggota Wagner dan ada juga pelatih Rusia, yang menyediakan peralatan," kata pejabat Prancis itu kepada wartawan pada briefing Senin malam, seperti dikutip dari Reuters.

Baca: Lebih dari 7.000 Tentara Bayaran Rusia Masih Bercokol di Libya

Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan, tentara bayaran Rusia telah dikerahkan dengan pasukan Mali ke pusat negara itu. Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi pada Grup Wagner, menuduhnya melakukan operasi klandestin atas nama Kremlin.

Negara-negara Afrika Barat lainnya telah menutup perbatasan mereka dengan Mali dan memutuskan hubungan diplomatik, serta memberlakukan sanksi ekonomi sebagai tanggapan atas penundaan pemilihan umum menyusul kudeta militer 2020.

Langkah itu juga sebagai tanggapan atas kedatangan kontraktor militer swasta dari Grup Wagner Rusia, yang sebagian besar anggotanya adalah mantan personel militer.

Baca: 2.000 Tentara Bayaran Rusia Wagner Ogah Tinggalkan Libya

Junta Mali, yang telah mengusulkan transisi lima tahun daripada mengundurkan diri pada Februari seperti yang direncanakan semula, mengatakan, pasukan baru itu adalah instruktur militer yang datang dengan peralatan yang mereka beli dari Rusia.

Sementara Presiden Vladimir Putin mengatakan, kelompok itu tidak mewakili negara Rusia, tetapi kontraktor militer swasta memiliki hak untuk bekerja di manapun di dunia selama mereka tidak melanggar hukum Rusia.

Prancis sendiri memiliki ribuan tentara yang memerangi gerilyawan ekstremis di wilayah Sahel dan pada bulan Desember bergabung dengan 15 negara lain, sebagian besar negara-negara Eropa yang beroperasi di Mali, dalam mengutuk kemungkinan kedatangan tentara bayaran.

Baca: Dianggap Langgar HAM, UE Sanksi Kelompok Tentara Bayaran Rusia

Paris mengatakan langkah seperti itu tidak sesuai dengan kehadiran Prancis di Mali. “Fakta bahwa Wagner berada di bagian lain Mali membatasi risiko interaksi yang akan sangat sulit (bagi kami) untuk diterima," kata pejabat Prancis itu.

“Mereka (junta) membuat pilihan untuk memunggungi Eropa, Amerika dan Afrika dan itu membawa konsekuensi,” lanjutnya. Dia mengatakan, konsultasi sedang berlangsung antara Prancis dan mitra Eropanya, yang telah menyediakan pasukan khusus di Mali, tentang bagaimana merespons kondisi ini.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Buka Musprov di Kaltim,...
Buka Musprov di Kaltim, Ketum PB Lemkari: Prestasi Olah Raga Butuh Sinergi Antarlembaga
Marselino Ferdinan:...
Marselino Ferdinan: Dari Lapangan Hijau Jadi Duta Senyum Sehat Indonesia
Profil Putri Karlina,...
Profil Putri Karlina, Calon Menantu Dedi Mulyadi yang Jabat Wakil Bupati Garut
Berita Terkini
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Infografis
Rusia Akui Kerahkan...
Rusia Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved