Rusia Kritik Keputusan Prancis Akhiri Operasi Penumpasan Pemberontak di Mali

Minggu, 22 Mei 2022 - 21:15 WIB
loading...
Rusia Kritik Keputusan...
Rusia Kritik Keputusan Prancis Akhiri Operasi Penumpasan Pemberontak di Mali
A A A
MOSKOW - Keputusan Prancis untuk mengakhiri Operasi Barkhane dan menarik pasukan dari gugus tugas Takuba tidak berkontribusi pada pemulihan keamanan di Mali. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia , Sergey Lavrov, Jumat (20/5/2022).

Menurut Lavrov, penghentian operasi itu menciptakan bahaya munculnya "kantong-kantong anarki," di mana gerilyawan yang telah bersiap untuk tindakan semacam itu, akan beroperasi tanpa hambatan.

Baca: Protes Invasi Rusia, Wakil AS dan 4 Negara Lain Tinggalkan Pertemuan APEC

"Ini mengancam integritas teritorial negara, seperti yang telah kami katakan berulang kali kepada rekan-rekan Prancis kami," kata Lavrov pada konferensi pers di Moskow, setelah pertemuan dengan mitranya dari Mali, Abdulaye Diop.

Lavrov menyebut ketidakpuasan otoritas Prancis mengenai sikap Mali untuk mencari bantuan keamanan dari struktur eksternal sebagai "kekambuhan pemikiran kolonial". Ia menambahkan bahwa "sudah waktunya bagi orang Eropa untuk menyingkirkannya (pemikiran kolonial)."

"Penyelesaian krisis politik internal di Afrika harus dilakukan terutama oleh orang Afrika sendiri dan untuk kepentingan orang Afrika. Dan, tugas komunitas dunia adalah memberi mereka semua dukungan yang diperlukan dalam hal ini," kata Lavrov, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Baca: Moskow Terbitkan Daftar 963 Warga AS yang Dilarang Masuk ke Rusia

Sementara Diop mengatakan, dia membahas situasi di Ukraina dengan Lavrov dan pemerintah Mali berdiri untuk solusi politik untuk krisis tersebut.

“Kami, di Mali, tidak ingin penyelesaian konflik di Ukraina bergantung pada masalah pencabutan sanksi, karena sanksi sepihak adalah ilegal, dan ini tidak mengarah pada penyelesaian situasi. Untuk mendapatkan solusi, perlu untuk menyelesaikan masalah melalui dialog politik," katanya.

Mengenai krisis Libya, Diop mengaku yakin itu bisa diselesaikan melalui pemilihan umum. Dia mengatakan Mali sedang dalam pembicaraan dengan Uni Afrika dan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) tentang masalah ini dan bahwa kompromi dapat dicapai dalam periode sementara.

Baca: Rusia: Sudah Waktunya untuk Hentikan Bantuan Turki ke Pemberontak Suriah

“Akibat intervensi negara-negara Barat di Libya, 60% wilayah sekarang terkena dampak konflik. Dengan mengadakan pemilihan, kita bisa menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.

“Kami sedang berdialog dengan ECOWAS, ada kemajuan, posisi kami menjadi lebih dekat, dan kami percaya bahwa kompromi dapat dicapai berdasarkan masa transisi 24 bulan. Saya pikir ini adalah rencana yang sangat realistis untuk mencapai kesuksesan di masa depan. sejumlah masalah,” katanya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Setelah Berlaku di Sekolah,...
Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus
Perusahaan Barat yang...
Perusahaan Barat yang Dulu Kabur, Merapat Kembali ke Rusia usai Boncos Rp4.941 Triliun
Terpilih Sebagai Paus...
Terpilih Sebagai Paus Baru, Kardinal Robert Prevost Gunakan Nama Leo XIV
Pakistan Bombardir India,...
Pakistan Bombardir India, New Delhi Siaga Tinggi
Rekomendasi
5 Drama Korea Rating...
5 Drama Korea Rating Tertinggi Mei 2025, Juaranya The Haunted Palace
PLN Mobile Color Run...
PLN Mobile Color Run 2025 Digelar di Palembang, Wali Kota Usung Gaya Hidup Sehat
Polisi dan TNI Masih...
Polisi dan TNI Masih Standby di Lapas Muara Beliti usai Pecah Kerusuhan
Berita Terkini
Pakistan Tembak Jatuh...
Pakistan Tembak Jatuh 25 Drone Kamikaze Israel yang Dioperasikan India
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Duel Maut Jet Tempur...
Duel Maut Jet Tempur India-Pakistan Panaskan Langit Asia, Rudal China dan Eropa Adu Tajam
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
Bill Gates dan Bisnis...
Bill Gates dan Bisnis Vaksin: Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
Infografis
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved