Jumlah korban gempa Solomon meningkat

Jum'at, 08 Februari 2013 - 16:34 WIB
Jumlah korban gempa Solomon meningkat
Jumlah korban gempa Solomon meningkat
A A A
Sindonews.com – Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 8,0 Skala Ritcher (SR) yang disusul gelombang kecil tsunami yang menghantam desa-desa terpencil di Kepulauan Solomon, kawasan Samudra Pasifik, kemungkinan akan meningkat.

Sedikitnya enam orang kemarin dikonfirmasi tewas setelah gempa yang memicu peringatan tsunami pada Rabu (6/2). Badan Bantuan Dunia menyatakan kekuatan gelombang air menyapu setinggi 33 kaki dari pantai di Kota Ndende, Venga, dan hampir semua rumah di Desa Nela hanyut.

Sementara laporan yang belum dikonfirmasi menyatakan sembilan orang tewas,dan kantor manajemen bencana nasional mengaku bahwa mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang skala kerusakan di pulau terpencil itu, sekitar lebih dari 600 kilometer dari ibu kota Honiara.

“Saya sedang berjalan melalui satu kawasan dan air berada setinggi lutut. Saya melihat sejumlah rumah yang disapu oleh gelombang tersebut,” kata koordinator Badan Bantuan Dunia, Yeremia Tabua, dikutip AFP.

Manajer Bencana Palang Merah Cameron Vudi mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan bertambah, karena laporan masih diverifikasi dari dalam masyarakat yang terisolasi.

“Tingginya jumlah gempa susulan dan sulitnya akses ke Desa Temotu, membuat tantangan untuk mendapat informasi akurat dan cepat. Kami sangat prihatin untuk daerah terpencil itu,” ungkap Vudi.

“Masih ada laporan yang masuk, dan sebagian besar laporan terbatas pada daerah-daerah yang dapat diakses melalui jalan darat. Namun demikian, masih banyak warga berada dalam kondisi bahaya. Kami mengharapkan perubahan, meskipun ada tanda-tanda peningkatan jumlah korban.”

Sementara juru bicara pemerintah Rove Sipulu menyatakan, pihak mereka belum mendapat informasi kembali dari masyarakat karena medan yang sulit. Dia menuturkan, pejabat lokal berusaha untuk memeriksa desa, namun prosesnya bisa memakan waktu yang lama akibat jalan yang tertutup oleh tanah longsor dan kurangnya telekomunikasi.

Landasan pacu bandara terpaksa ditutup akibat puingpuing dari sisa gempa, sehingga menghambat pesawat yang membawa pasokan bantuan dan menggagalkan rencana untuk mengirim pesawat intai di atas zona bencana. Landasan pacu diperkirakan akan dibuka kembali pada hari ini, dan pemerintah Solomon telah meminta angkatan udara dari Australia untuk mengirim pesawat guna menyurvei kerusakan.

“Pembersihan landasan pacu sedang dilakukan, besok atau hari berikutnya pesawat harus mendarat,” papar Perdana Menteri Provinsi Temotu Pastor Charles Brown Beu dikutip BBC. Sementara itu, kapal yang membawa tim medis dan perlengkapan seperti terpal, air bersih, makanan,dan pakaian, dijadwalkan akan berangkat dari Honiara ke Ndende. Namun, kapal itu diperkirakan tidak akan mencapai pulau itu hingga akhir pekan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5187 seconds (0.1#10.140)