Dua kapal China kembali bermanuver

Selasa, 05 Februari 2013 - 17:58 WIB
Dua kapal China kembali...
Dua kapal China kembali bermanuver
A A A
Sindonews.com - Dua kapal milik pemerintah China kemarin memasuki perairan sengketa yang dikuasai oleh Jepang. Kapal pengintai maritim memasuki wilayah perairan Kepulauan Senkaku Jepang itu pada pukul 09.30 waktu setempat.

Beijing memang kerap mengirimkan kapal-kapal ke perairan yang juga diklaim menjadi milik mereka. Upaya China itu setelah Jepang menasionalisasi beberapa kepulauan pada September lalu. Upaya tersebut memicu ketegangan diplomatik dan demonstrasi anti-Jepang di seluruh penjuru China.

Bukan cuma itu, Negeri Tirai Bambu itu juga kerap mengirimkan patroli udara ke wilayah kepulauan sengketa. Beberapa hari lalu, Beijing dan Tokyo bersitegang di udara karena pesawat tempur masingmasing negara unjuk gigi.

Namun, tidak ada konflik horizontal yang membahayakan. Sementara itu,Pasukan Penjaga Pantai Jepang pada Minggu (3/2) lalu melepas kapten dan 12 anak buah kapal (ABK) asal China yang ditangkap karena berada di wilayah perairan sengketa.

Kapten Pasukan Penjaga Pantai Yasuhiko Oku mengatakan, pembebasan itu dilakukan setelah Konsulat China di Fukuoka membayar jaminan senilai 4 juta yen atau USD44.000.

”Kapten kapal mengakui bahwa mereka berada pada zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang saat ditangkap pada Sabtu (2/2) lalu,” kata Oku. Insiden itu terjadi pada perairan yang berjarak 200 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Senkaku yang disebut Jepang dan Diaoyu yang disebut China.

Selain kapal,ada juga laporan mengenai pertarungan antara dua pesawat F-15 Jepang yang bertarung dengan pesawat tempur China di dekat kepulauan sengketa.

Pesawat Jepang itu meminta pesawat China untuk meninggalkan wilayah sengketa, tetapi perintah itu tidak dituruti. Saat itu, pilot pesawat Jepang mempertimbangkan opsi terakhir yakni mengeluarkan tembakan. Namun, langkah itu dapat dipicu sebagai aksi perang.

Menurut seorang mantan pilot pesawat tempur Jepang, permainan di sekitar wilayah sengketa itu sangat berbahaya. ”China bakal sangat marah. Mereka bakal menganggap itu sebagai perang, meskipun itu tidak masuk dalam kategori hukum internasional,” katanya dikutip Reuters.

Apalagi, Tokyo memberikan catatan pada bulan lalu kalau pilot mereka berhak untuk melakukan penembakan peringatan terhadap penyusup di wilayah udara mereka. Aksi kucing dan tikus antara pesawat dan kapal kedua negara di Laut China Timur diperkirakan bisa menyebabkan kecelakaan. Kementerian Pertahanan Jepang menyiagakan pesawat tempur F-15 dan kapal patroli untuk memantau Kepulauan Senkaku.

Dengan begitu, Jepang dapat merespons dengan cepat jika China berusaha mengganggu kedaulatan Negeri Matahari Terbit itu. ”Minimal, Jepang memiliki upaya untuk mengatur situasi dan kondisi, ”kata mantan diplomat Jepang Histoshi Tanaka. ”Namun, situasi bahaya masih mengancam.”
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1620 seconds (0.1#10.140)