Pengendara motor tembak anggota parlemen Pakistan
A
A
A
Sindonews.com - Manzar Imam (42), seorang anggota parlemen Pakistan tewas setelah ditembak mati empat pengendara motor di Karachi, Pakistan, Kamis (17/1/2013). Imam merupakan anggota partai yang mendominasi di Karachi, Muttahida Qaumi Movement (MQM), mitra koalisi Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.
"Seorang anggota parlemen Pakistan dan tiga orang pengawalnya tewas setelah ditembak oleh empat orang yang mengendarai dua buah sepeda motor. Mobil anggota parlemen tersebut dicegat di lingkungan Orangi. Serangan sepertinya dilakukan dengan menggunakan senjata otomatis," ungkap Imran Shaukat, Juru Bicara Kepolisian Karachi seperti diberitakan dalam Naharnet.
Usai penyerangan ketegangan di wilayah Karachi meningkat. Sejumlah pedagang di pasar dan dipinggir jalan memutuskan menutup toko mereka, memilih pulang guna menghindari serangan lanjutan.
Imam merupakan anggota partai MQM kedua yang tewas setelah menjadi anggota parlemen Pakistan dalam kurun waktu dua tahun. Pada Agustus 2010 lalu, anggota parlemen dari MQM, Raza Haider tewas dalam serangan serupa. Tewasnya Haider memicu gelombang kekerasan antar etnis dan sejumlah partai politik hingga menyebabkan puluhan orang.
"Seorang anggota parlemen Pakistan dan tiga orang pengawalnya tewas setelah ditembak oleh empat orang yang mengendarai dua buah sepeda motor. Mobil anggota parlemen tersebut dicegat di lingkungan Orangi. Serangan sepertinya dilakukan dengan menggunakan senjata otomatis," ungkap Imran Shaukat, Juru Bicara Kepolisian Karachi seperti diberitakan dalam Naharnet.
Usai penyerangan ketegangan di wilayah Karachi meningkat. Sejumlah pedagang di pasar dan dipinggir jalan memutuskan menutup toko mereka, memilih pulang guna menghindari serangan lanjutan.
Imam merupakan anggota partai MQM kedua yang tewas setelah menjadi anggota parlemen Pakistan dalam kurun waktu dua tahun. Pada Agustus 2010 lalu, anggota parlemen dari MQM, Raza Haider tewas dalam serangan serupa. Tewasnya Haider memicu gelombang kekerasan antar etnis dan sejumlah partai politik hingga menyebabkan puluhan orang.
(esn)