Para petinggi Venezuela berkumpul di Kuba
A
A
A
Sindonews.com - Para pemimpin politik senior Venezuela kemarin terbang ke Kuba untuk bertemu langsung Presiden Hugo Chavez. Mereka menyusun strategi ke depan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi.
Selain itu, para pemimpin kiri Amerika Latin pun bakal mengunjungi Chavez. Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berencana mengunjungi Chavez pada akhir Januari mendatang. Lula juga pernah menderita kanker tetapi berhasil sembuh.
Baik Lula dan Chavez memiliki hubungan kuat saat Lula berkuasa pada 1999. Mereka juga berkonsolidasi dengan pemimpin Kuba.Wakil Presiden Nicolas Maduro dan Ketua Parlemen Diosdado Cabello menggelar pertemuan dengan pemimpin Kuba, Raul Castro.
Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Perminyakan Rafael Ramirez dan Jaksa Agung Cilia Flores. Namun, pemimpin oposisi Henrique Capriles malah menuding pemerintahan Kuba yang mengendalikan situasi politik selama Presiden Chavez sakit tak bertanggung jawab.
“Sepertinya tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab dan memutuskan apa yang harus dilaksanakan saat ini. Sederhananya,mereka memutuskan untuk menghindar,” kata Capriles dikutip BBC.
Capriles pun meminta kejelasan dari para pemimpin Venezuela.“ Jika negara ini bersatu karena sesuatu pada harihari ini, itu disebabkan ketidakpastian dan kurangnya informasi,” tegas kandidat presiden yang dikalahkan Chavez pada pemilu presiden 7 Oktober silam.
Sebelumnya Capriles menentang keputusan Mahkamah Agung (MA) yang tidak mempermasalahkan penundaan pelantikan Chavez.Menurut dia, MA telah menginterpretasikan konstitusi sesuai dengan keinginan pemerintah pusat.
Dukungan untuk Chavez semakin meningkat. Mantan Wakil Presiden Venezuela Elias Jaua mengungkapkan, Chavez kini harus berjuang untuk hidup. “Situasinya sangat kompleks dan sangat sulit. Tapi, Chavez telah berjuang dan berjuang untuk hidupnya,” katanya.
Hal berbeda diungkapkan Menteri Komunikasi Ernesto Villegas. Dia menegaskan kalau kondisi Chavez semakin membaik. “Setelah operasi kanker pada 11 Desember, kini kondisi Chavez semakin membaik,” katanya.
Dia mengungkapkan infeksi paru-paru yang dialami Chavez telah berhasil ditangani. “Namun, Chavez masih membutuhkan perawatan karena kegagalan pernafasan,” tambahnya. Pada Sabtu (12/1) lalu adik Chavez,Adan, membantah rumor bahwa kakaknya dalam kondisi koma. Dia menegaskan bahwa pemimpin Venezuela dalam kondisi baik selama perawatan.
Pemerintah Venezuela pada Kamis (10/1) lalu terpaksa menunda pelantikan Chavez karena dia tidak dapat menghadirinya. Pemerintah bersikeras bahwa konstitusi Venezuela mengizinkan Chavez bersumpah pada waktu yang ditentukan kemudian.
Selain itu, para pemimpin kiri Amerika Latin pun bakal mengunjungi Chavez. Mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berencana mengunjungi Chavez pada akhir Januari mendatang. Lula juga pernah menderita kanker tetapi berhasil sembuh.
Baik Lula dan Chavez memiliki hubungan kuat saat Lula berkuasa pada 1999. Mereka juga berkonsolidasi dengan pemimpin Kuba.Wakil Presiden Nicolas Maduro dan Ketua Parlemen Diosdado Cabello menggelar pertemuan dengan pemimpin Kuba, Raul Castro.
Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Perminyakan Rafael Ramirez dan Jaksa Agung Cilia Flores. Namun, pemimpin oposisi Henrique Capriles malah menuding pemerintahan Kuba yang mengendalikan situasi politik selama Presiden Chavez sakit tak bertanggung jawab.
“Sepertinya tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab dan memutuskan apa yang harus dilaksanakan saat ini. Sederhananya,mereka memutuskan untuk menghindar,” kata Capriles dikutip BBC.
Capriles pun meminta kejelasan dari para pemimpin Venezuela.“ Jika negara ini bersatu karena sesuatu pada harihari ini, itu disebabkan ketidakpastian dan kurangnya informasi,” tegas kandidat presiden yang dikalahkan Chavez pada pemilu presiden 7 Oktober silam.
Sebelumnya Capriles menentang keputusan Mahkamah Agung (MA) yang tidak mempermasalahkan penundaan pelantikan Chavez.Menurut dia, MA telah menginterpretasikan konstitusi sesuai dengan keinginan pemerintah pusat.
Dukungan untuk Chavez semakin meningkat. Mantan Wakil Presiden Venezuela Elias Jaua mengungkapkan, Chavez kini harus berjuang untuk hidup. “Situasinya sangat kompleks dan sangat sulit. Tapi, Chavez telah berjuang dan berjuang untuk hidupnya,” katanya.
Hal berbeda diungkapkan Menteri Komunikasi Ernesto Villegas. Dia menegaskan kalau kondisi Chavez semakin membaik. “Setelah operasi kanker pada 11 Desember, kini kondisi Chavez semakin membaik,” katanya.
Dia mengungkapkan infeksi paru-paru yang dialami Chavez telah berhasil ditangani. “Namun, Chavez masih membutuhkan perawatan karena kegagalan pernafasan,” tambahnya. Pada Sabtu (12/1) lalu adik Chavez,Adan, membantah rumor bahwa kakaknya dalam kondisi koma. Dia menegaskan bahwa pemimpin Venezuela dalam kondisi baik selama perawatan.
Pemerintah Venezuela pada Kamis (10/1) lalu terpaksa menunda pelantikan Chavez karena dia tidak dapat menghadirinya. Pemerintah bersikeras bahwa konstitusi Venezuela mengizinkan Chavez bersumpah pada waktu yang ditentukan kemudian.
(esn)