Militer Mali pukul mundur kaum militan
A
A
A
Sindonews.com - Tentara Mali melepaskan sejumlah tembakan artileri untuk memukul mundur Ansar Dine, salah satu gerakan militan Islam di Mali, Selasa (8/1/2012). Tembakan peringatan artileri itu dilakukan karena Ansar Dine mencoba mendekati wilayah sebelah utara Mali.
"Tentara Mali terpaksa melepaskan sejumlah tembakan artileri di beberapa titik untuk menghentikan upaya militan Islami memperluas wilayah kekuasaan mereka," ungkap pejabat Kementrian Pertahanan Mali, seperti diberitakan dalam Reuters.
Militer terpaksa melepasakan tembakan, pasalnya sudah dua pertiga wilayah Mali yang dikuasai oleh dua kelompok militan Mali. Langkah pencegahan tersebut dilakukan untuk mencegah agar semua wilayah utara Mali tidak menjadi surga bagi pemberontak. Kondisi tersebut tidak hanya memicu kekhawatiran pada tingkat pemerintah dan militer Mali, tapi juga meresahkan sejumlah negara barat dan regional.
Ansar Dine memutuskan untuk menghentikan gencatan senjata dengan militer Mali. Mereka kembali melancarkan serangan pada militer Mali, karena pemerintah menerima rencana asing untuk menyebarkan pasukan Uni Afrika di wilayah utara Mali. Sebelumnya, PBB telah menyetujui pasukan Uni Afrika mengintervensi Mali untuk membantu militer mengapus keberadaan kelompok militan yang diduga memiliki kaitan dengan al-Qaeda.
Seperti diketahui, kelompok militan Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad (NMLA) dan kelompok pemberontak militan Islam Ansar Dine, sejak April lalu mengusai wilayah utara Mali. NMLA menjadi semakin kuat, setelah mendapat dukungan kekuatan dan juga amunisi dari pejuang bersenjata Libya. Sementara kelompok Ansar Dine mendapat dukungan dari kelompok teroris Al-Qaeda.
"Tentara Mali terpaksa melepaskan sejumlah tembakan artileri di beberapa titik untuk menghentikan upaya militan Islami memperluas wilayah kekuasaan mereka," ungkap pejabat Kementrian Pertahanan Mali, seperti diberitakan dalam Reuters.
Militer terpaksa melepasakan tembakan, pasalnya sudah dua pertiga wilayah Mali yang dikuasai oleh dua kelompok militan Mali. Langkah pencegahan tersebut dilakukan untuk mencegah agar semua wilayah utara Mali tidak menjadi surga bagi pemberontak. Kondisi tersebut tidak hanya memicu kekhawatiran pada tingkat pemerintah dan militer Mali, tapi juga meresahkan sejumlah negara barat dan regional.
Ansar Dine memutuskan untuk menghentikan gencatan senjata dengan militer Mali. Mereka kembali melancarkan serangan pada militer Mali, karena pemerintah menerima rencana asing untuk menyebarkan pasukan Uni Afrika di wilayah utara Mali. Sebelumnya, PBB telah menyetujui pasukan Uni Afrika mengintervensi Mali untuk membantu militer mengapus keberadaan kelompok militan yang diduga memiliki kaitan dengan al-Qaeda.
Seperti diketahui, kelompok militan Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad (NMLA) dan kelompok pemberontak militan Islam Ansar Dine, sejak April lalu mengusai wilayah utara Mali. NMLA menjadi semakin kuat, setelah mendapat dukungan kekuatan dan juga amunisi dari pejuang bersenjata Libya. Sementara kelompok Ansar Dine mendapat dukungan dari kelompok teroris Al-Qaeda.
(esn)