Lockdown Wuhan Dicabut, Pekerja Migran Bergegas Pulang Kampung

Kamis, 09 April 2020 - 09:12 WIB
Lockdown Wuhan Dicabut, Pekerja Migran Bergegas Pulang Kampung
Lockdown Wuhan Dicabut, Pekerja Migran Bergegas Pulang Kampung
A A A
WUHAN - Pemerintahan kota Wuhan tempat asal virus corona berkembang pertama kalinya, mengakhiri isolasi wilayah (lockdown) yang telah berlangsung selama dua bulan, kemarin. Mereka mengizinkan warganya keluar kota jika mereka sehat. Namun, China kini bersiap menghadapi gelombang kedua epidemi corona sebab terjadi peningkatan kasus karena penyebaran lokal.

China menutup kota berpenduduk 11 juta pada akhir Januari lalu untuk menghentikan persebaran virus ke wilayah lain. Sebanyak 50.000 orang di Wuhan terinfeksi virus dan lebih dari 2.500 orang di sana meninggal dunia.

Pembatasan pergerakan masyarakat berhasil menurunkan tingkat penularan. Di Wuhan , ibu kota Provinsi Hubei, kini hanya memiliki tiga kasus infeksi Covid-19 dalam 21 hari terakhir.

Sebanyak 55.000 orang diperkirakan meninggalkan Wuhan dengan kereta kemarin. Lebih 10.000 orang meningalkan kota dengan pesawat setelah bandara di kota tersebut dibuka kembali, tapi penerbangan ke Beijing dan tujuan internasional belum dipulihkan. (Baca: Kasus Virus Corona Tanpa Gejala Meningkat di China)

“Saya sangat senang. Saya bisa kembali ke kampung halaman hari ini,” kata pekerja migran, Liu Xiaomin, kepada Reuters, di stasiun kereta api Hankou, Wuhan. Liu akan pergi ke kota Xiangyang.

Namun, penduduk Wuhan sebenarnya disarankan tidak meninggalkan kampung mereka, kota, dan provinsi jika tidak ada keperluan mendesak. Bagi warga Wuhan yang pergi ke Beijing akan menjalani tes Covid-19 sebanyak dua kali. China tetap mempertahankan protokol pemeriksaan karena khawatir adanya penularan domestik oleh banyak orang Wuhan yang membawa virus meskipun tidak memiliki gejala terserang Covid-19.

Pasien gejala dan infeksi virus karena orang asing menjadi perhatian China. Kasus virus corona meningkat dalam 24 jam terakhir karena orang yang baru saja datang dari luar negeri. Selain itu, infeksi tanpa gejala juga meningkat empat kali lipat.

Kasus virus corona terbaru naik 62 pada Selasa lalu. Itu tertinggi sejak 25 Maret. “Kasus infeksi impor mencapai 59 kasus,” demikian keterangan Komisi Kesehatan Nasional China. Khusus kasus tanpa gejala meningkat 137 kasus dari 30 kasus dibandingkan dengan hari sebelumnya. Hingga Selasa lalu, 1.095 pasien tanpa gejala di bawah observasi medis di China. (Baca: Korban Meninggal Akibut Virus Corona di Spanyol Tembus 14.000 Orang)

Untuk memangkas infeksi dari luar perbatasan, China menghentikan penerbangan internasional dan menolak masuk warga asing. Pemeriksaan para wisatawan yang tiba di China juga sangat ketat. Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan jumlah total kasus virus corona mencapai 81.802 kasus dan 3.333 orang meninggal dunia. (Andhika H Mustaqim)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5813 seconds (0.1#10.140)