Para Dokter Protes Peralatan Pelindung Kurang, Bentrok dengan Polisi

Selasa, 07 April 2020 - 05:01 WIB
Para Dokter Protes Peralatan...
Para Dokter Protes Peralatan Pelindung Kurang, Bentrok dengan Polisi
A A A
QUETTA - Kepolisian membubarkan unjuk rasa yang dilakukan para dokter dan tim medis di Pakistan yang memprotes kurangnya peralatan pelindung dalam melayani pasien virus corona.

Puluhan petugas medis itu pun ditangkap selama unjuk rasa itu. Mereka menganggap pemerintah gagal melaksanakan janjinya untuk memberikan persediaan peralatan medis yang cukup untuk melawan wabah.

“Ratusan dokter dan paramedic yang sebagian memakai masker, meneriakkan tuntutan mereka,” ungkap jurnalis Reuters di lokasi unjuk rasa.

Beberapa petugas medis diseret oleh polisi antihuru-hara yang membawa senjata api dan tongkat pemukul.

“Sebanyak 30 demonstran ditahan karena melanggar larangan perkumpulan publik yang diberlakukan selama lockdown untuk memerangi penyebaran wabah itu,” papar personil kepolisian.

Para dokter mengancam mogok kerja hingga para demonstran yang ditahan itu dibebaskan.

Pakistan telah melaporkan total 3.277 kasus virus corona, termasuk 50 orang meninggal dunia. Sebanyak 191 kasus itu terjadi di provinsi Balochistan dengan ibu kota Quetta.

Juru bicara asosiasi dokter yang menggelar unjuk rasa, Dr Abdul Rahim menyatakan petugas medis yakin kegagalan pemerintah memberikan peralatan pelindung membuat petugas medis menghadapi risiko terjangkit corona.

“Belasan dokter telah terinfeksi dan staf medis lainnya juga menderita,” ungkap Abdul Rahim yang menambahkan sejumlah dokter dan paramedic terluka saat unjuk rasa.

Para dokter di ibu kota Pakistan, Islamabad, bulan lalu juga mengancam boikot jika tidak mendapat peralatan pelindung yang jumlahnya sangat terbatas.

Otoritas manajemen bencana Pakistan menyatakan telah mengimpor peralatan pelindung itu.

Juru bicara pemerintah provinsi menyatakan rumah sakit di Quetta yang menangani virus corona telah mendapat peralatan pelindung dan petugas medis yang berunjuk rasa itu tidak ikut menangani virus corona.

"Para dokter yang berunjuk rasa tidak merawat para pasien virus corona. Kami tidak memahami alasan mereka untuk unjuk rasa,” kata juru bicara pemerintah Balochistan, Liquat Shahwani.

Para dokter menyatakan mereka menangani ratusan kunjungan pasien setiap hari yang bisa jadi telah terinfeksi tapi tidak tahu dan tidak mendapat rujukan ke rumah sakit dan pusat penanganan virus corona.

Petugas medis yang terinfeksi corona juga tdak semuanya bekerja di rumah sakit khusus yang menangani pasien corona.
(sfn)
Berita Terkait
Laboratorium Virus Wuhan...
Laboratorium Virus Wuhan Punya 3 Jenis Virus Corona
Ahli Virus Prancis:...
Ahli Virus Prancis: Virus Corona Bukan Produk Alam
Usut Asal-usul Virus...
Usut Asal-usul Virus Corona, Tim Penyelidik WHO Tiba di Wuhan
Cerita Dokter China...
Cerita Dokter China yang Temukan Virus Corona di Wuhan
Pria Bernama Wuhan Ini...
Pria Bernama Wuhan Ini Namai Bayinya dengan Kota Asal COVID-19
Wabah Virus Corona di...
Wabah Virus Corona di Wuhan Diduga Terjadi Awal Agustus
Berita Terkini
AS Akan Batalkan Hampir...
AS Akan Batalkan Hampir Semua Pendanaan untuk NATO, Aliansi Militer Itu Akan Bubar?
28 menit yang lalu
Muncul Pertama usai...
Muncul Pertama usai Lengser, Biden Kecam Kebijakan Trump
1 jam yang lalu
Mel Gibson Serukan Pemerintah...
Mel Gibson Serukan Pemerintah AS Bongkar Kebenaran Serangan 11 September
2 jam yang lalu
3 Fakta Arab Saudi Bakal...
3 Fakta Arab Saudi Bakal Lunasi Semua Utang Suriah ke Bank Dunia
3 jam yang lalu
7 Fakta Mohammed bin...
7 Fakta Mohammed bin Salman, Salah Satunya Peran Sentral dalam Diplomasi Global
4 jam yang lalu
Mengapa AS Pindahkan...
Mengapa AS Pindahkan Sistem Pertahanan Rudal Patriot dari Asia ke Timur Tengah dengan 73 Pesawat Kargo?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved