Spanyol Perluas Tes Virus Corona Seiring Pengurangan Kasus Baru

Selasa, 07 April 2020 - 00:01 WIB
Spanyol Perluas Tes Virus Corona Seiring Pengurangan Kasus Baru
Spanyol Perluas Tes Virus Corona Seiring Pengurangan Kasus Baru
A A A
MADRID - Spanyol berencana memperluas tes virus corona pada orang yang tanpa gejala sebagai langkah pertama untuk melonggarkan lockdown di negara itu.

Saat ini Spanyol menjadi negara kedua dengan korban meninggal terbanyak di dunia akibat virus corona (Covid-19).

Sama seperti Italia yang terkena dampak terparah di dunia, Spanyol menunjukkan penurunan tingkat infeksi baru dan kematian dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini memberi harapan bahwa puncak wabah telah terlewati.

Pada Minggu (5/4), Spanyol melaporkan 674 kematian dalam 24 jam terakhir, naik 6% secara total tapi hanya setengah dari tingkat kematian sepekan sebelumnya.

“Kami menyiapkan diri kami sendiri untuk penurunan eskalasi sehingga penting untuk mengetahui siapa yang terjangkit untuk dapat secara bertahap mencabut lockdown warga Spanyol,” papar Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Arancha Gonzalez pada stasiun televise Antena 3.

Meski sejauh ini hanya mereka yang terinfeksi atau diduga terjangkit corona yang dites, sekarang tes akan fokus pada populasi lebih luas untuk menemukan warga yang terjangkit corona tapi tak menunjukkan gejala.

Perusahaan-perusahaan Spanyol memproduksi 240.000 alat tes per pekan dan meningkatkan kapasitasnya. Peralatan tes juga dibeli dari luar negeri.

Spanyol telah menerapkan lockdown sejak 14 Maret dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan kebijakan itu akan berlaku hingga 26 April.

Meski demikian, Sanchez membuka pintu untuk melonggarkan beberapa pembatasan seperti menutup toko dan restoran. Para pekerja di perusahaan yang tak penting akan tetap berada di rumah.

Korban meninggal di Spanyol mencapai 12.418 orang pada Minggu (5/4), dengan 130.759 kasus.

Sejumlah pos pemeriksaan telah ditutup pada Senin (6/4) di empat kota yang terkena dampak terparah di Catalonia yang mencatat lebih dari 100 orang meninggal.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5582 seconds (0.1#10.140)