Tolak AS, Iran Minta Bantuan Rusia Perangi Virus Corona

Selasa, 03 Maret 2020 - 16:50 WIB
Tolak AS, Iran Minta Bantuan Rusia Perangi Virus Corona
Tolak AS, Iran Minta Bantuan Rusia Perangi Virus Corona
A A A
MOSKOW - Iran mengharapkan semua negara sahabat, termasuk Rusia, akan memberikan bantuan kemanusiaan dalam perang melawan virus Corona baru. Hal itu dikatakan oleh Duta Besar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali.

"Kami telah membahas ini. Kami menyambut bantuan kemanusiaan dari semua negara, termasuk dari negara-negara sahabat dan sekutu kami," kata Jalali, menjawab pertanyaan apakah Iran telah meminta bantuan Rusia dalam memerangi wabah virus Corona seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa (3/3/2020).

Kementerian Kesehatan Iran melaporkan kasus baru virus Corona di kota Qom pada 19 Februari. Menurut data resmi, sebanyak 978 orang telah terpapar virus Corona di Iran dan setidaknya 54 orang telah meninggal.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, pihaknya siap memberikan bantuan kepada Iran, yang sedang kewalahan menghadapi penyebaran virus Corona, Covid-19. Trump menyebut AS akan membantu jika Iran meminta. (Baca: Trump: Kami Siap Bantu Iran Perangi Virus Corona Jika Diminta )

Namun Iran menyatakan keraguan atas niatan AS membantu mereka dalam melawan penyebaran dan infeksi virus Corona baru, Covid-19.

"Kami memiliki keraguan dan terus memiliki keraguan tentang niat orang Amerika. Jika mereka memiliki niat baik, mereka tidak akan mempublikasikan bantuan di media dengan tujuan propaganda," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi. (Baca: Teheran Ragukan Niat AS Bantu Iran Perangi Virus Corona )

Wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus Covid-19, sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV, dilaporkan di kota Wuhan di China pada akhir Desember lalu. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan industri besar dengan populasi 12 juta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus Corona baru sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional, mencirikannya sebagai epidemi dengan "multiple foci." (Baca: WHO Naikkan Risiko Global Wabah Virus Corona Jadi 'Sangat Tinggi' )

Di China, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona, lebih dari 2.900 orang telah meninggal dengan 80.000 telah terinfeksi dan 47.200 lainnya berhasil pulih. Selain China, wabah virus Corona yang besar dilaporkan terjadi di Italia dan Korea Selatan (Korsel). Kasus-kasus pasien yang terinfeksi virus Corona baru telah dikonfirmasi di lebih dari 70 negara, termasuk Rusia.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6345 seconds (0.1#10.140)