Pelaku Penembakan Bar Shisha di Jerman Tinggalkan Manifesto

Kamis, 20 Februari 2020 - 23:42 WIB
Pelaku Penembakan Bar...
Pelaku Penembakan Bar Shisha di Jerman Tinggalkan Manifesto
A A A
BERLIN - Teroris sayap kanan yang menembak sembilan orang dalam sebuah serangan di sebuah bar di Jerman diketahui sebagai ahli teori konspirasi. Ia percaya pada alien, pengendalian pikiran, pengorbanan untuk setan dan pengawasan pemerintah.

Pelaku yang diketahui bernama Tobias Rathjen (43) menuangkan pandangan ekstrimisnya dalam sebuah manifesto setebal 24 halaman yang diposting ke dunia maya namun kemudian dihapus. Dalam manifestonya, ia bersumpah akan menghapus seluruh negara termasuk Israel, sebagian besar Timur Tengah, beberapa negara Asia, Afrika Utara, Tengah dan Selatan, Amerika, Karibia dan Jerman yang dianggapnya tidak murni.

"Saya dapat membayangkan mengurangi separuh populasi," tulisnya seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (20/2/2020).

Ia juga mengklaim bahwa tidak pernah tidur dengan seorang wanita karena diawasi oleh pemerintah dan keyakinannya terhadap berbagai teoris konspirasi anti Semit.

Bersamaan dengan manifesto itu, Rathjen juga memposting rencananya untuk membantu tim sepak bola Jerman memenangkan Piala Dunia. Ia pun juga bersikeras mempunyai strategi yang bisa mengakhiri perang Afghanistan dan Irak dalam 10 tahun.

Situs web pelaku termasuk tautan ke ahli teori konspirasi terkemuka termasuk orang-orang yang mengaku telah melakukan otopsi terhadap alien atau sedang menyelidiki kasus orang hilang yang mereka tautkan ke penculikan oleh alien.

Dalam sebuah video yang diposting online hanya beberapa hari sebelum serangan, Rathjen berbicara tentang pangkalan militer bawah tanah di Amerika, di mana ia mengklaim penyembahan Setan dan terjadi pelecehan terhadap anak-anak. Ia pun mendesak orang-orang untuk bangkit dan menyerbu markas tersebut.

Rathjen memposting manifesto dan video online sebelum melakukan aksi penembakan brutal di kota kelahirannya pada Rabu malam sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Aksi penembakan itu menewaskan sembilan orang dan melukai enam lainnya. Ia kemudian pulang, membunuh ibunya yang berusia 72 tahun dan kemudian bunuh diri.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0857 seconds (0.1#10.140)