WHO Desak Semua Pihak Lawan Penyebaran Informasi Palsu Soal Virus Corona
A
A
A
JENEWA - Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak komunitas global untuk melawan teori informasi dan konspirasi yang salah mengenai penyebaran virus Corona jenis baru. Tedros mengatakan, informasi palsu dan salah akan membahayakan orang-orang.
"Orang harus memiliki akses ke informasi yang akurat untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain," kata Ghebreyesus saat melakukan konferensi pers di markas WHO di Jenewa, Swiss.
"Di WHO, kami tidak hanya memerangi virus, kami juga memerangi para troll dan teori konspirasi yang mendorong informasi yang salah dan merusak respons wabah," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Minggu (9/2/2020).
Dia menuturkan, tim komunikasi risiko dan tim manajemen 'infodemik' WHO telah secara aktif melacak informasi yang salah mengenai virus Corona jenis baru, dalam berbagai bahasa.
"Tim WHO menangani rumor dengan menerbitkan penghilang mitos dan wawancara tanya jawab langsung dengan para ahli di situs web kami dan saluran sosial dan melalui media," ungkapnya.
"Organisasi global juga terlibat dengan mesin pencari dan situs jejaring sosial, meminta mereka untuk menyaring informasi palsu dan mempromosikan informasi yang akurat dari sumber yang dapat dipercaya seperti WHO, CDC dan lainnya," tukasnya.
"Orang harus memiliki akses ke informasi yang akurat untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain," kata Ghebreyesus saat melakukan konferensi pers di markas WHO di Jenewa, Swiss.
"Di WHO, kami tidak hanya memerangi virus, kami juga memerangi para troll dan teori konspirasi yang mendorong informasi yang salah dan merusak respons wabah," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Minggu (9/2/2020).
Dia menuturkan, tim komunikasi risiko dan tim manajemen 'infodemik' WHO telah secara aktif melacak informasi yang salah mengenai virus Corona jenis baru, dalam berbagai bahasa.
"Tim WHO menangani rumor dengan menerbitkan penghilang mitos dan wawancara tanya jawab langsung dengan para ahli di situs web kami dan saluran sosial dan melalui media," ungkapnya.
"Organisasi global juga terlibat dengan mesin pencari dan situs jejaring sosial, meminta mereka untuk menyaring informasi palsu dan mempromosikan informasi yang akurat dari sumber yang dapat dipercaya seperti WHO, CDC dan lainnya," tukasnya.
(esn)