Balas Israel, Rudal Suriah Nyaris Hantam Pesawat dengan 172 Penumpang
A
A
A
DAMASKUS - Sebuah pesawat Airbus A320 dengan 172 penumpang di dalamnya melakukan pendaratan darurat di Pangkalan Udara Khmeimim yang dikontrol Rusia setelah sistem pertahanan rudal Suriah nyaris menghantamnya. Damaskus mengaktifkan sistem pertahanan rudal untuk merespons serangan udara empat jet tempur F-16 Israel pada hari Kamis.
Kejadian yang nyaris berujung tragedi itu diungkap Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (7/2/2020). Kementerian itu, seperti dikutip kantor berita RIA, mengatakan sistem pertahanan udara Suriah berusaha untuk memukul mundur serangan Israel di dekat Damaskus. Pesawat sipil dengan ratusan penumpang itu semestinya mendarat di bandara Damaskus.
Rusia tidak mengungkap jenis sistem pertahanan rudal yang diaktifkan Suriah untuk merespons serangan jet-jet tempur F-16 Israel."Setelah pukul 02.00 pagi, empat jet tempur F-16 Israel menembakkan delapan rudal air-to-surface di pinggiran Damaskus tanpa memasuki wilayah udara Suriah," kata kementerian tersebut.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, setidaknya tiga posisi pasukan Suriah dan milisi pro-Iran di dekat Damaskus dan barat Damaskus menjadi sasaran serangan Israel. (Baca: Jet-jet Tempur Israel Bombardir Suriah, 23 Tewas )
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengatakan serangan Israel datang dalam dua gelombang dan menghantam wilayah al-Kiswah, Marj al-Sultan dan Jisr Baghdad.
"Gelombang pertama pada pukul 01.12 pagi menargetkan beberapa posisi militer kita di pinggiran Damaskus," tulis SANA mengutip sumber militer Suriah. "Gelombang kedua pada 01.41 pagi menargetkan posisi militer di sekitar Dara'a, Quneitra dan Damaskus dengan sejumlah rudal yang ditembakkan oleh pesawat tempur Israel dari wilayah udara di Lebanon selatan dan Golan yang diduduki."
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, empat jet tempur F-16 milik Israel menembakkan delapan rudal tanpa memasuki wilayah udara Suriah. Moskow menyalahkan Israel karena menggunakan pesawat sipil sebagai perisai terhadap serangan balasan sistem anti-pesawat Suriah.
Israel yang secara tidak resmi mulai melakukan operasi militer di Suriah sejak 2013 untuk mencegah ekspansi pasukan Iran dan transfer persenjataan canggih dari Iran ke Hizbullah, belum berkomentar atas serangan udara ke Suriah hari Kamis.
Pada bulan lalu, Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan jet tempur Israel menyerang pangkalan udara T-4 di provinsi Homs. Pada bulan Desember 2019, sistem pertahanan udara Suriah mencegat rudal yang ditembakkan dari arah Israel yang ditujukan terhadap sebuah target di pinggiran Damaskus.
Kejadian yang nyaris berujung tragedi itu diungkap Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (7/2/2020). Kementerian itu, seperti dikutip kantor berita RIA, mengatakan sistem pertahanan udara Suriah berusaha untuk memukul mundur serangan Israel di dekat Damaskus. Pesawat sipil dengan ratusan penumpang itu semestinya mendarat di bandara Damaskus.
Rusia tidak mengungkap jenis sistem pertahanan rudal yang diaktifkan Suriah untuk merespons serangan jet-jet tempur F-16 Israel."Setelah pukul 02.00 pagi, empat jet tempur F-16 Israel menembakkan delapan rudal air-to-surface di pinggiran Damaskus tanpa memasuki wilayah udara Suriah," kata kementerian tersebut.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, setidaknya tiga posisi pasukan Suriah dan milisi pro-Iran di dekat Damaskus dan barat Damaskus menjadi sasaran serangan Israel. (Baca: Jet-jet Tempur Israel Bombardir Suriah, 23 Tewas )
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengatakan serangan Israel datang dalam dua gelombang dan menghantam wilayah al-Kiswah, Marj al-Sultan dan Jisr Baghdad.
"Gelombang pertama pada pukul 01.12 pagi menargetkan beberapa posisi militer kita di pinggiran Damaskus," tulis SANA mengutip sumber militer Suriah. "Gelombang kedua pada 01.41 pagi menargetkan posisi militer di sekitar Dara'a, Quneitra dan Damaskus dengan sejumlah rudal yang ditembakkan oleh pesawat tempur Israel dari wilayah udara di Lebanon selatan dan Golan yang diduduki."
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, empat jet tempur F-16 milik Israel menembakkan delapan rudal tanpa memasuki wilayah udara Suriah. Moskow menyalahkan Israel karena menggunakan pesawat sipil sebagai perisai terhadap serangan balasan sistem anti-pesawat Suriah.
Israel yang secara tidak resmi mulai melakukan operasi militer di Suriah sejak 2013 untuk mencegah ekspansi pasukan Iran dan transfer persenjataan canggih dari Iran ke Hizbullah, belum berkomentar atas serangan udara ke Suriah hari Kamis.
Pada bulan lalu, Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan jet tempur Israel menyerang pangkalan udara T-4 di provinsi Homs. Pada bulan Desember 2019, sistem pertahanan udara Suriah mencegat rudal yang ditembakkan dari arah Israel yang ditujukan terhadap sebuah target di pinggiran Damaskus.
(mas)