Rusia Kirim Jet-jet Tempur MiG-29 Canggih ke Suriah

Jum'at, 05 Juni 2020 - 03:36 WIB
loading...
Rusia Kirim Jet-jet...
Pesawat jet tempur MiG-29 Rusia. Foto/Twitter @RusEmbSyria
A A A
DAMASKUS - Rusia mengirim sejumlah jet tempur MiG-29 canggih ke Suriah . Kedutaan Kremlin di Damaskus mengatakan pilot-pilot Damaskus sudah menggunakan sebagian pesawat tempur jenis itu untuk melakukan misi di wilayah udara negara mereka.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan lalu memerintahkan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan-nya untuk mengadakan pembicaraan dengan sekutu dekatnya, pemerintah Presiden Bashar al-Assad, untuk mendapatkan lebih banyak fasilitas dan akses maritim di sana, di samping dua pangkalan militer yang sudah ada.

Kedutaan Besar Rusia di Suriah mengatakan di Twitter pada Rabu malam bahwa sejumlah pesawat terbaru adalah untuk militer Suriah.

“Tentara Arab Suriah menerima jet tempur MiG-29 gelombang kedua dari Rusia dalam kerangka kerja sama militer dan teknis di antara negara-negara kita. Suriah sudah mulai melakukan misi dengan pesawat-pesawat itu," tulis kedutaan tersebut, seperti dikutip Reuters, Jumat (5/6/2020). (Baca: Sistem Misil Suriah Pukul Mundur Serangan Rudal Israel di Hama )

Kantor Berita Arab Suriah (SANA) dalam laporannya yang mengutip sumber militer Damaskus pada 30 Mei lalu mengatakan jet-jet tempur yang dipasok Moskow lebih efektif daripada jet tempur generasi sebelumnya yang mereka miliki dan akan digunakan di wilayah udara Suriah mulai 1 Juni.

Amerika Serikat pada akhir Mei menuduh Rusia mengerahkan pesawat tempur melalui Suriah ke Libya untuk mendukung tentara bayaran Moskow yang berperang untuk pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar yang berbasis di timur Libya.

Menurut AS, pesawat-pesawat Rusia itu telah tiba di Libya setelah dicat ulang di Suriah untuk menyembunyikan asal-usul Rusia-nya. Moskow sudah membantah tuduhan Amerika.

Pada hari Kamis, sumber militer pasukan Haftar mengatakan kepada Reuters bahwa LNA menarik diri dari distrik Tripoli, sementara pasukan yang berjuang untuk pemerintah Libya yang diakui PBB mengatakan mereka telah mendapatkan kembali kendali atas Tripoli.

PBB mengatakan utusan utamanya di Libya telah mengadakan pembicaraan pada hari Rabu dengan delegasi dari LNA untuk menindaklanjuti perjanjian oleh pihak-pihak yang bertikai di negara tersebut untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata. PBB menyebutnya sebagai "langkah positif.

Libya telah berada dalam kekacauan sejak 2011 ketika perang saudara menggulingkan diktator lama Moammar Gaddafi, yang kemudian terbunuh. Sejak itum, negara di Afrika ini telah memisahkan antara administrasi saingan di timur dan barat, yang masing-masing didukung oleh kelompok bersenjata dan pemerintah asing.

Pasukan yang berbasis di timur di bawah pimpinan Hafter telah melancarkan serangan yang berusaha merebut Tripoli pada April 2019. Kekacauan di negara itu semakin memburuk ketika pendukung asing semakin mengintervensi meskipun berjanji akan melakukan sebaliknya pada pertemuan perdamaian tingkat tinggi di Berlin awal tahun ini.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
4 Negara Anggota NATO...
4 Negara Anggota NATO yang Berdekatan dengan Rusia, Nomor 3 Paling Rawan Diinvasi
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
19 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Partai Oposisi India:...
Partai Oposisi India: Jet Tempur Siluman F-35 AS adalah Sampah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved