Dihadapan Donatur, Trump Cerita Menit-menit Pembunuhan Soleimani
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump menceritakan dengan rinci dari menit ke menit serangan Amerika Serikat (AS) yang menewaskan jenderal top Iran, Qassem Soleimani, kepada para donatur Partai Republik.
Berpidato pada jamuan makan malam penggalangan dana Partai Republik di ballroom properti pribadinya Mar-a-Lago, Trump mengklaim Soleimani mengatakan hal-hal buruk tentang AS sebelumnya penyerangan. Ini yang menyebabkan Trump merestui pembunuhan terhadapnya.
"Berapa banyak omong kosong ini harus kita dengarkan. Berapa banyak ayang akan kita dengarkan?" kata Trump seperti dikutip dari CNN, Minggu (19/1/2020).
Trump tidak menggambarkan ancaman yang mengarah kepada keputusannya untuk membunuh Soleimani, alasan pembenar yang digunakan oleh pejabat AS atas serangan tersebut.
Sebagai gantinya, ia menggambarkan Soleimani sebagai teroris terkenal yang dalam daftar AS dan seharusnya berada di negaranya sebelum melakukan perjalanan ke negara lain di Timur Tengah.
Trump menggambarkan secara terperinci menonton dari jauh ketika Soleimani tiba di Bandara Internasional Baghdad, di mana ia bertemu dengan pemimpin paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis, kepala Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Trump secara keliru mengklaim Soleimani bertemu "kepala Hizbullah", kelompok berbasis di Lebanon yang juga mempunyai hubungan dengan Iran. Ia juga mengklaim serangan yang disetujuinya itu membunuh "dua orang dengan satu harga".
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali mendengarkan para pejabat militer ketika mereka menyaksikan serangan dari kamera-kamera yang berjarak beberapa mil di langit.
"Mereka bersama-sama,Pak, " Trump mengingat para pejabat militer mengatakan kepadanya.
"Pak, mereka punya (waktu) dua menit dan 11 detik. Tidak ada emosi. '2 menit dan 11 detik untuk hidup, Pak. Mereka di dalam mobil, mereka di dalam kendaraan lapis baja. Pak, mereka memiliki sekitar satu menit untuk hidup, Pak. 30 detik. 10, 9, 8...'" tuturnya
"Lalu tiba-tiba, boom. 'Mereka tewas, Pak. Cut off.'" sambung Trump.
"Saya berkata, di mana pria ini?" Trump melanjutkan. "Itu yang terakhir kudengar darinya," ujarnya.
Cerita Trump tentang penyerangan itu berbeda jauh dari apa yang ia atau pejabat lain katakan tentang malam pada awal Januari yang menewaskan komandan militer dan intelijen Iran. Serangan itu menyebabkan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran AS akan berperangan dengan Iran.
Trump mengakui hasilnya dengan mengatakan serangan itu mengguncang dunia.
"Dia seharusnya tidak terkalahkan," kata Trump tentang Soleimani.
Dalam sambutannya, Trump juga mengulangi klaim bahwa pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi meninggal "berteriak" setelah serangan AS di kompleksnya.
"Dia berteriak, jadi gila," kata Trump. Pejabat AS lainnya telah menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang risalah penyerangan yang menewaskan al-Baghdadi. (Baca: Trump: Baghdadi Ketakutan Saat Digrebek, Lalu Bunuh Diri )
Dan Trump bercanda anjing Belgia Malinois yang membantu dalam serangan Baghdadi mendapat kredit lebih dari yang dilakukannya atas pembunuhan itu.
"Anjing Conan menjadi sangat terkenal," kata Trump. (Baca: Dicap Pahlawan, Ini Anjing AS Pengejar Pemimpin ISIS al-Baghdadi )
Berpidato pada jamuan makan malam penggalangan dana Partai Republik di ballroom properti pribadinya Mar-a-Lago, Trump mengklaim Soleimani mengatakan hal-hal buruk tentang AS sebelumnya penyerangan. Ini yang menyebabkan Trump merestui pembunuhan terhadapnya.
"Berapa banyak omong kosong ini harus kita dengarkan. Berapa banyak ayang akan kita dengarkan?" kata Trump seperti dikutip dari CNN, Minggu (19/1/2020).
Trump tidak menggambarkan ancaman yang mengarah kepada keputusannya untuk membunuh Soleimani, alasan pembenar yang digunakan oleh pejabat AS atas serangan tersebut.
Sebagai gantinya, ia menggambarkan Soleimani sebagai teroris terkenal yang dalam daftar AS dan seharusnya berada di negaranya sebelum melakukan perjalanan ke negara lain di Timur Tengah.
Trump menggambarkan secara terperinci menonton dari jauh ketika Soleimani tiba di Bandara Internasional Baghdad, di mana ia bertemu dengan pemimpin paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis, kepala Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Trump secara keliru mengklaim Soleimani bertemu "kepala Hizbullah", kelompok berbasis di Lebanon yang juga mempunyai hubungan dengan Iran. Ia juga mengklaim serangan yang disetujuinya itu membunuh "dua orang dengan satu harga".
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali mendengarkan para pejabat militer ketika mereka menyaksikan serangan dari kamera-kamera yang berjarak beberapa mil di langit.
"Mereka bersama-sama,Pak, " Trump mengingat para pejabat militer mengatakan kepadanya.
"Pak, mereka punya (waktu) dua menit dan 11 detik. Tidak ada emosi. '2 menit dan 11 detik untuk hidup, Pak. Mereka di dalam mobil, mereka di dalam kendaraan lapis baja. Pak, mereka memiliki sekitar satu menit untuk hidup, Pak. 30 detik. 10, 9, 8...'" tuturnya
"Lalu tiba-tiba, boom. 'Mereka tewas, Pak. Cut off.'" sambung Trump.
"Saya berkata, di mana pria ini?" Trump melanjutkan. "Itu yang terakhir kudengar darinya," ujarnya.
Cerita Trump tentang penyerangan itu berbeda jauh dari apa yang ia atau pejabat lain katakan tentang malam pada awal Januari yang menewaskan komandan militer dan intelijen Iran. Serangan itu menyebabkan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran AS akan berperangan dengan Iran.
Trump mengakui hasilnya dengan mengatakan serangan itu mengguncang dunia.
"Dia seharusnya tidak terkalahkan," kata Trump tentang Soleimani.
Dalam sambutannya, Trump juga mengulangi klaim bahwa pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi meninggal "berteriak" setelah serangan AS di kompleksnya.
"Dia berteriak, jadi gila," kata Trump. Pejabat AS lainnya telah menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang risalah penyerangan yang menewaskan al-Baghdadi. (Baca: Trump: Baghdadi Ketakutan Saat Digrebek, Lalu Bunuh Diri )
Dan Trump bercanda anjing Belgia Malinois yang membantu dalam serangan Baghdadi mendapat kredit lebih dari yang dilakukannya atas pembunuhan itu.
"Anjing Conan menjadi sangat terkenal," kata Trump. (Baca: Dicap Pahlawan, Ini Anjing AS Pengejar Pemimpin ISIS al-Baghdadi )
(ian)