Iran Kirim Black Box Pesawat yang Ditembak Jatuh ke Ukraina
A
A
A
TEHERAN - Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan Iran mengirim kotak hitam (black box) pesawat penumpang Ukraina yang tidak sengaja ditembak jatuh ke negara asalnya. Otoritas Iran juga mempersiapkan diri untuk para ahli dari Prancis, Kanada dan Amerika Serikat (AS) untuk memeriksa data dari kotak hitam tersebut.
"Dengan menggunakan keahlian dari negara-negara seperti Prancis, Kanada dan Amerika, kami akan mencoba membaca (perekam data penerbangan) di Kiev," kata Hassan Rezaifar, seorang direktur yang bertanggung jawab atas investigasi kecelakaan di Organisasi Penerbangan Sipil Iran.
"Jika upaya ini tidak berhasil maka kotak hitam akan dikirim ke Prancis," sambungnya seperti dikutip Reuters dari kantor berita Tasnim, Minggu (19/1/2020).
Rezaifar menegaskan bahwa kotak hitam pesawat nahas itu tidak akan dibaca di Iran.
Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 176 tewas ketika pesawat Ukrainian International Airlines ditembak jatuh pada 8 Januari lalu tak lama setelah tinggal landas dari Teheran dalam perjalanan ke Ibu Kota Ukraina, Kiev. (Baca: 176 Orang Tewas dalam Tragedi Pesawat Ukraina yang Jatuh di Iran )
Lima puluh tujuh orang yang tewas adalah warga Kanada. Perdana Menteri Justin Trudeau, yang telah mendesak untuk penyelidikan penuh, mengatakan pada hari Jumat bahwa Iran harus mengirim kotak hitam ke Prancis untuk analisis. (Baca: Data Warga Negara Korban Tewas Tragedi Pesawat Ukraina di Iran )
Saat konferensi pers di Ottawa, Trudeau mengatakan Prancis adalah salah satu dari sedikit negara dengan kemampuan untuk membaca data rekaman data penerbangan dan data kokpit dari pesawat, yang katanya rusak parah. (Baca: Kanada Desak Iran Kirim Black Box Pesawat Ukraina ke Prancis )
Iran telah menghadapi krisis yang semakin dalam di luar negeri dan di dalam negeri terkait bencana pesawat, dengan pihak berwenang membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengumumkan bahwa militernya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat. (Baca: BREAKING-Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina )
Insiden itu terjadi karena Iran dalam siaga tinggi untuk kemungkinan tindakan pembalasan menyusul serangannya terhadap pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS).
Serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan tinggi militer Qassem Soleimani oleh AS di Irak dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada 3 Januari. (Baca: Balas Dendam Iran Dimulai, Pangkalan AS di Irak Dibombardir )
"Dengan menggunakan keahlian dari negara-negara seperti Prancis, Kanada dan Amerika, kami akan mencoba membaca (perekam data penerbangan) di Kiev," kata Hassan Rezaifar, seorang direktur yang bertanggung jawab atas investigasi kecelakaan di Organisasi Penerbangan Sipil Iran.
"Jika upaya ini tidak berhasil maka kotak hitam akan dikirim ke Prancis," sambungnya seperti dikutip Reuters dari kantor berita Tasnim, Minggu (19/1/2020).
Rezaifar menegaskan bahwa kotak hitam pesawat nahas itu tidak akan dibaca di Iran.
Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 176 tewas ketika pesawat Ukrainian International Airlines ditembak jatuh pada 8 Januari lalu tak lama setelah tinggal landas dari Teheran dalam perjalanan ke Ibu Kota Ukraina, Kiev. (Baca: 176 Orang Tewas dalam Tragedi Pesawat Ukraina yang Jatuh di Iran )
Lima puluh tujuh orang yang tewas adalah warga Kanada. Perdana Menteri Justin Trudeau, yang telah mendesak untuk penyelidikan penuh, mengatakan pada hari Jumat bahwa Iran harus mengirim kotak hitam ke Prancis untuk analisis. (Baca: Data Warga Negara Korban Tewas Tragedi Pesawat Ukraina di Iran )
Saat konferensi pers di Ottawa, Trudeau mengatakan Prancis adalah salah satu dari sedikit negara dengan kemampuan untuk membaca data rekaman data penerbangan dan data kokpit dari pesawat, yang katanya rusak parah. (Baca: Kanada Desak Iran Kirim Black Box Pesawat Ukraina ke Prancis )
Iran telah menghadapi krisis yang semakin dalam di luar negeri dan di dalam negeri terkait bencana pesawat, dengan pihak berwenang membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengumumkan bahwa militernya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat. (Baca: BREAKING-Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina )
Insiden itu terjadi karena Iran dalam siaga tinggi untuk kemungkinan tindakan pembalasan menyusul serangannya terhadap pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS).
Serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan tinggi militer Qassem Soleimani oleh AS di Irak dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada 3 Januari. (Baca: Balas Dendam Iran Dimulai, Pangkalan AS di Irak Dibombardir )
(ian)