Presiden Iran Janji Menghukum Penembak Jatuh Pesawat Ukraina
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji untuk menemukan dan menghukum semua yang terlibat dalam penembakan yang tidak disengaja terhadap pesawat sipil Ukraina di atas wilayah udara Teheran.
Dia menyebut insiden jatuhnya pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines yang tewaskan 176 orang ini sebagai "disastrous mistake" atau kesalahan yang menimbulkan malapetaka.
"Investigasi internal telah menyimpulkan bahwa rudal yang disesalkan ditembakkan karena kesalahan manusia menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina dan kematian 176 orang yang tidak bersalah," tulis Rouhani di Twitter, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @HassanRouhani, Sabtu (11/1/2020). (Baca: BREAKING-Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina )
"Investigasi terus (dilakukan untuk) mengidentifikasi dan menuntut (pihak yang bertanggung jawab atas) tragedi hebat dan kesalahan tak termaafkan ini," lanjut Rouhani.
"Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan yang menghancurkan ini. Pikiran dan doa saya ditujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," sambung presiden negara para Mullah tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, stasiun televisi pemerintah Iran mengumumkan investigasi internal militer setempat. "(Militer Iran) secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat jet Ukraina karena human error (kesalahan manusia)," bunyi siaran televisi tersebut. (Baca: Iran Merudal Pesawat Ukraina: Bantah Dulu, Akui Kemudian.... )
Pesawat Ukraina itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Rabu pagi. Pesawat hendak menuju Kiev, Ukraina. Tragedi itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua markas militer Amerika Serikat di Irak dengan 15 rudal.
Menurut manifes yang dirilis UIA, para korban termasuk 83 warga Iran dan 63 warga Kanada. Korban tewas lainnya adalah sepuluh warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan sebelas warga Ukraina termasuk sembilan awak.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif melalui Twitter mengonfirmasi pengumuman stasiun televisi pemerintah tersebut."Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," tulis Zarif yang dikutip dari akun Twitter-nya, @JZarif.
"Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," lanjut Zarif. (Baca juga: Video Menunjukkan Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Iran )
Sebelumnya, pemerintah Iran membantah menembak jatuh pesawat itu dengan rudal. Pernyataan bantahan disampaikan kemarian oleh juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.
"Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran...semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim perwakilannya untuk bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," kata Rabiei, seperti dikutip Reuters, hari Jumat.
Dia menyebut insiden jatuhnya pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines yang tewaskan 176 orang ini sebagai "disastrous mistake" atau kesalahan yang menimbulkan malapetaka.
"Investigasi internal telah menyimpulkan bahwa rudal yang disesalkan ditembakkan karena kesalahan manusia menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina dan kematian 176 orang yang tidak bersalah," tulis Rouhani di Twitter, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @HassanRouhani, Sabtu (11/1/2020). (Baca: BREAKING-Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina )
"Investigasi terus (dilakukan untuk) mengidentifikasi dan menuntut (pihak yang bertanggung jawab atas) tragedi hebat dan kesalahan tak termaafkan ini," lanjut Rouhani.
"Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan yang menghancurkan ini. Pikiran dan doa saya ditujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," sambung presiden negara para Mullah tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, stasiun televisi pemerintah Iran mengumumkan investigasi internal militer setempat. "(Militer Iran) secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat jet Ukraina karena human error (kesalahan manusia)," bunyi siaran televisi tersebut. (Baca: Iran Merudal Pesawat Ukraina: Bantah Dulu, Akui Kemudian.... )
Pesawat Ukraina itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Rabu pagi. Pesawat hendak menuju Kiev, Ukraina. Tragedi itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua markas militer Amerika Serikat di Irak dengan 15 rudal.
Menurut manifes yang dirilis UIA, para korban termasuk 83 warga Iran dan 63 warga Kanada. Korban tewas lainnya adalah sepuluh warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan sebelas warga Ukraina termasuk sembilan awak.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif melalui Twitter mengonfirmasi pengumuman stasiun televisi pemerintah tersebut."Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," tulis Zarif yang dikutip dari akun Twitter-nya, @JZarif.
"Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," lanjut Zarif. (Baca juga: Video Menunjukkan Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Iran )
Sebelumnya, pemerintah Iran membantah menembak jatuh pesawat itu dengan rudal. Pernyataan bantahan disampaikan kemarian oleh juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.
"Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran...semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim perwakilannya untuk bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," kata Rabiei, seperti dikutip Reuters, hari Jumat.
(mas)