Operator Rudal Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina Tanpa Izin Komandan
loading...
A
A
A
TEHERAN - Operator rudal Iran yang menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina pada Januari lalu bertindak tanpa izin dari komandan berwenang.
Hal itu diungkap jaksa militer Gholam Abbas Torki setelah penyelidikan awal pengadilan.
Torki mengatakan kesalahan manusia atau human error bertanggung jawab atas jatuhnya Ukraine International Airlines Fligt 753 yang menewaskan 176 orang di dalam pesawat tersebut pada 8 Januari 2020. Pesawat ditembak jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini menuju Kiev, Ukraina.
Mengutip laporan kantor berita Fars, Selasa (30/6/2020), dia mengesampingkan serangan siber terhadap sistem pertahanan rudal Iran sebagai penyebab tragedi pesawat penumpang tersebut. (Baca: Video Menunjukkan Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Iran )
Menurut Torki, tiga orang ditahan atas penembakan pesawat tersebut.
Setelah tragedi itu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyampaikan bantahan selama berhari-hari bahwa pesawat Ukraina itu jatuh akibat ditembak rudal. Namun, pada akhirnya IRGC mengaku tidak sengaja menembak jatuh pesawat itu setelah mengiranya sebagai rudal jelajah yang menuju Iran di tengah ketegangan yang meningkat antara Teheran dan Washington.
Insiden itu terjadi setelah pembunuhan seorang jenderal top Iran, Qassem Soleimani, oleh pesawat tak berawak AS dan serangan balasan Iran terhadap pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika. (Baca juga: Iran Merudal Pesawat Ukraina: Bantah Dulu, Akui Kemudian.... )
Iran telah mengirim kotak hitam pesawat Ukraina itu ke Prancis untuk dianalisis setelah berbulan-bulan tertunda.
Hal itu diungkap jaksa militer Gholam Abbas Torki setelah penyelidikan awal pengadilan.
Torki mengatakan kesalahan manusia atau human error bertanggung jawab atas jatuhnya Ukraine International Airlines Fligt 753 yang menewaskan 176 orang di dalam pesawat tersebut pada 8 Januari 2020. Pesawat ditembak jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini menuju Kiev, Ukraina.
Mengutip laporan kantor berita Fars, Selasa (30/6/2020), dia mengesampingkan serangan siber terhadap sistem pertahanan rudal Iran sebagai penyebab tragedi pesawat penumpang tersebut. (Baca: Video Menunjukkan Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Iran )
Menurut Torki, tiga orang ditahan atas penembakan pesawat tersebut.
Setelah tragedi itu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyampaikan bantahan selama berhari-hari bahwa pesawat Ukraina itu jatuh akibat ditembak rudal. Namun, pada akhirnya IRGC mengaku tidak sengaja menembak jatuh pesawat itu setelah mengiranya sebagai rudal jelajah yang menuju Iran di tengah ketegangan yang meningkat antara Teheran dan Washington.
Insiden itu terjadi setelah pembunuhan seorang jenderal top Iran, Qassem Soleimani, oleh pesawat tak berawak AS dan serangan balasan Iran terhadap pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika. (Baca juga: Iran Merudal Pesawat Ukraina: Bantah Dulu, Akui Kemudian.... )
Iran telah mengirim kotak hitam pesawat Ukraina itu ke Prancis untuk dianalisis setelah berbulan-bulan tertunda.
(min)