China Isyaratkan Bakal Larang Seluruh Pejabat AS Masuk Xinjiang

Selasa, 03 Desember 2019 - 13:01 WIB
China Isyaratkan Bakal...
China Isyaratkan Bakal Larang Seluruh Pejabat AS Masuk Xinjiang
A A A
BEIJING - Pemerintah China sedang mempertimbangkan untuk melarang seluruh pejabat pemegang paspor diplomatik Amerika Serikat (AS) memasuki wilayah otonomi Xinjiang. Laporan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Michael Pompeo mengkritik keras tentang apa yang terjadi terhadap komunitas Muslim Uighur di wilayah tersebut.

Pemimpin redaksi Global Times, Hu Xijin, pada hari Selasa (3/12/2019), mengungkap rencana yang akan diambil pemerintah terhadap Washington. Global Times merupakan media utama rezim komunis yang berkuasa di negara tersebut.

"Berdasarkan apa yang saya tahu, karena Kongres AS berencana untuk meloloskan rancangan undang-undang (RUU) terkait Xinjiang, China sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan visa pada pejabat AS dan anggota Parlemen yang telah memiliki kinerja menjijikkan pada masalah Xinjiang; mungkin juga melarang semua pemegang paspor diplomatik AS memasuki Xinjiang," tulis Hu di Twitter, mengutip pejabat Beijing.

China telah membantah laporan adanya penganiayaan di kamp-kamp di Xinjiang yang disebut menampung sekitar 1 juta warga Muslim Uighur dan etnik Muslim lainnya. Menurut Beijing, kamp-kamp itu adalah tempat pelatihan kejuruan untuk membantu menghilangkan ekstremisme agama dan mengajarkan keterampilan baru kepada orang-orang di wilayah tersebut.

Beijing telah berulang kali mendesak AS dan negara-negara asing lainnya yang kritis terhadap kebijakannya di Xinjiang untuk mengakhiri campur tangan mereka dalam urusan dalam negeri China.

Respons pembalasan China pada AS soal masalah Hong Kong dan Xinjiang tidak akan berdampak pada negosiasi perdagangan kedua negara. Tetapi suasana pasar tetap rapuh setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif terhadap Argentina dan Brasil.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan bahwa Trump akan menaikkan tarif barang-barang China yang masuk Amerika jika tidak ada kesepakatan perdagangan yang tercapai dengan Beijing.
(mas)
Berita Terkait
Biden: China Akan Membayar...
Biden: China Akan Membayar Atas Pelanggaran HAM Muslim Uighur
Xi Jinping Doakan Trump...
Xi Jinping Doakan Trump Segera Pulih dari Covid-19
Trump Teken UU Sanksi...
Trump Teken UU Sanksi China Terkait Pelanggaran HAM Muslim Uighur
Ketegangan Memanas,...
Ketegangan Memanas, Kedubes China di AS Diancam Dibom
China Balas Dendam,...
China Balas Dendam, Tutup Paksa Konsulat AS di Chengdu
China Bakar Dokumen...
China Bakar Dokumen di Konsulatnya yang Ditutup Paksa oleh AS
Berita Terkini
3 Alasan Demo Serbia...
3 Alasan Demo Serbia Dihadiri sampai 1 Juta Orang, dari Reformasi hingga Skandal Korupsi
36 menit yang lalu
5 Alasan Presiden Ekuador...
5 Alasan Presiden Ekuador Minta Bantuan Tentara AS, Eropa dan Brasil untuk Perang Melawan Kartel Narkoba
1 jam yang lalu
Uni Eropa: Jangan Biarkan...
Uni Eropa: Jangan Biarkan Rusia Memecah Belah AS dan Eropa
2 jam yang lalu
Siapa Mohammad Al-Tawil?...
Siapa Mohammad Al-Tawil? Pemuda Yordania yang Dipenjara 4 Tahun karena Unggah Surat Wasiat tentang Perlawanan terhadap Israel
3 jam yang lalu
900 Tentara Anggota...
900 Tentara Anggota NATO Teledor, Data Mereka di Aplikasi Kebugaran Mudah Terdeteksi Musuh
5 jam yang lalu
Trump Rilis 80.000 Halaman...
Trump Rilis 80.000 Halaman Berkas Terkait Pembunuhan John F Kennedy
7 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved