Ketegangan Memanas, Kedubes China di AS Diancam Dibom

Kamis, 23 Juli 2020 - 04:19 WIB
loading...
Ketegangan Memanas,...
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying. Foto/REUTERS/Tingshu Wang
A A A
BEIJING - Kedutaan Besar (Kedubes) China di Washington, DC, Amerika Serikat (AS) mendapat ancaman bom dan kematian. Beijing menyalahkan pemerintah Amerika terkait ancaman dari pihak tak dikenal tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengungkapkan ancaman mengerikan itu dalam sebuah tweet pada hari Rabu. Pengungkapan ancaman ini disampaikan setelah pemerintah Amerika memerintahkan Konsulat Jenderal China di Houston ditutup dalam tempo 72 jam.

Penutupan konsulat dan ancaman terhadap kedutaan itu semakin memanaskan ketegangan kedua negara. "Perintah AS agar konsulat China di Houston, Texas, ditutup mewakili peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal penindasan politik terhadap China," kata Hua Chunying dalam tweet-nya. (Baca juga: China Bakar Dokumen di Konsulatnya yang Ditutup Paksa oleh AS )

"Kedutaan di Washington telah menerima ancaman bom dan kematian sebagai hasil dari noda dan kebencian yang dikipasi oleh pemerintah AS," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (23/7/2020).

"Infiltrasi dan campur tangan tidak pernah ada dalam gen dan tradisi kebijakan luar negeri China," kata Hua Chunying. "Para diplomat China mempromosikan saling pengertian dan persahabatan, kedutaan AS di China secara terbuka menyerang sistem politik China."

Dalam tweet terpisah, diplomat Beijing ini mendesak Washington membatalkan perintah penutupan Konsulat Jenderal China di Houston. "Jika AS tidak mencabut keputusannya yang keliru untuk menutup pintu konsulat, China pasti akan bereaksi dengan tindakan tegas," katanya.

Pada hari Selasa, Washington memberi Beijing waktu 72 jam untuk menutup Konsulat Jenderal-nya di Houston.

Berita tentang penutupan paksa kantor diplomatik ini bocor ke publik ketika brigade pemadam kebakaran setempat menanggapi laporan tentang kebakaran besar di halaman konsulat, ketika para diplomat menghancurkan dokumentasi dan bahan-bahan yang berpotensi sensitif.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengatakan langkah terhadap Konsulat Jenderal China dilakukan untuk memastikan perlindungan kekayaan intelektual Amerika dan data pribadi warga negara AS.

Sementara Beijing belum secara resmi mengomentari kemungkinan tindakan pembalasan. Menurut laporan Reuters, Kementerian Luar Negeri China sedang mempertimbangkan untuk menutup Konsulat Jenderal AS di Wuhan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
18 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved