Biden: China Akan Membayar Atas Pelanggaran HAM Muslim Uighur

Rabu, 17 Februari 2021 - 14:32 WIB
loading...
Biden: China Akan Membayar Atas Pelanggaran HAM Muslim Uighur
Presiden AS Joe Biden. Foto/ABS-CBN News
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan China akan membayar harga atas pelanggaran hak asasi manusianya (HAM). Hal itu diungkapkannya menanggapi pertanyaan di acara televisi tentang penanganan minoritas Muslim oleh negara Asia di wilayah paling barat Xinjiang.

Presiden China Xi Jinping telah menuai kritik global karena menahan minoritas Muslim Uighur di kamp-kamp interniran dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

"Yah, akan ada dampaknya bagi China dan dia tahu itu," kata Biden tentang Xi Jinping, ketika didesak tentang masalah itu di acara The Town Hall yang disiarkan stasiun televisi CNN.



Dalam kesempatan itu, Biden mengatakan, Amerika Serikat akan menegaskan kembali peran globalnya dalam menyuarakan hak asasi manusia, seraya menambahkan bahwa dia akan bekerja dengan komunitas internasional untuk membuat China melindungi mereka.

"China berusaha sangat keras untuk menjadi pemimpin dunia dan untuk mendapatkan julukan itu serta mampu melakukan itu mereka harus mendapatkan kepercayaan dari negara lain," kata Biden dalam perjalanan resmi pertamanya sejak menjabat sebagai presiden pada Januari.

“Selama mereka terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan hak asasi manusia, akan sulit bagi mereka untuk melakukan itu,” tambahnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (17/2/2021).



Dalam pembicaraan via telepon selama dua jam dengan Xi Jinping bulan ini, Biden menekankan prioritas AS untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, di mana Amerika Serikat dan China adalah saingan strategis utama.

Dia juga menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan dan masalah hak asasi yang memaksa dan tidak adil di Beijing, seperti tindakan keras di Hong Kong, penahanan Xinjiang, dan tindakan yang semakin tegas di Asia, termasuk terhadap Taiwan, yang diklaim China sebagai miliknya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)