Pesawat Jet Tempur Siluman F-35 Norwegia Siap Operasional

Kamis, 07 November 2019 - 15:47 WIB
Pesawat Jet Tempur Siluman F-35 Norwegia Siap Operasional
Pesawat Jet Tempur Siluman F-35 Norwegia Siap Operasional
A A A
OSLO - Pesawat jet tempur siluman F-35 Norwegia memasuki tahap akhir dari fase uji coba selama dua tahun. Pesawat canggih dan mahal buatan Lockheed Martin Amerika Serikat ini siap untuk misi pertamanya setelah tahap akhir uji coba dari Orland ke Pangkalan Pertahanan Udara di Rygge selesai.

Norwegia telah menjadi negara ketiga Eropa setelah Italia dan Inggris yang telah mencapai kemampuan operasional awal (IOC) dalam tahapan pengoperasian pesawat generasi kelima ini.

Angkatan Bersenjata Norwegia menyatakan pihaknya dipastikan mencapai IOC untuk pesawat tempur ini pada akhir 2019. Ini sesuai dengan jadwal yang telah dimulai sejak 2011.

“Ini adalah hasil dari kerja keras selama bertahun-tahun di sebagian besar sektor pertahanan. Sekarang F-35 dapat membantu menyelesaikan krisis nasional dan mencegah ancaman terhadap kedaulatan Norwegia," kata Menteri Pertahanan Frank Bakke-Jensen.

Menurut Departemen Pertahanan, dengan mengandalkan jet tempur siluman Lokcheed Martin ini, Angkatan Udara sekarang dapat merespons dengan cepat terhadap insiden dan krisis perairan teritorial Norwegia dan daerah sekitarnya

Tiga jet tempur F-35 pertama mendarat di Norwegia pada November 2017. Sejak itu, Angkatan Udara Norwegia telah menguji bagaimana pesawat mengatasi kondisi spesifik negara tersebut, antara lain misi dan kolaborasi musim dingin dengan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Pasukan Khusus.

Jet-jet tempur F-35 pindah ke Rygge hanya sementara. Pesawat-pesawat itu akan kembali ke Orland, di mana 15 dari 22 unit F-35 akan berbasis dan beroperasi. Tujuh unit lainnya telah diserahkan di Pangkalan Angkatan Udara Luke di AS untuk tujuan pendidikan.

F-35 telah digambarkan sebagai pendukung dasar untuk Angkatan Bersenjata. Jet tempur dimaksudkan untuk bekerja sama dengan cabang-cabang militer lain. Pada 2022, F-35 akan mengambil alih misi NATO; Quick Reaction Alert (QRA) yang sebelumnya dijalani jet tempur F-16.

"Dengan F-35 yang tersedia, kami akan memiliki kapasitas jauh di atas apa yang pernah diberikan F-16. F-35 lebih dari sekadar pengganti F-16. Sistem senjata menambah sejumlah kemampuan baru bagi seluruh Angkatan Bersenjata yang belum pernah kita miliki sebelumnya," imbuh Menteri Bakke-Jensen, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (7/11/2019).

Secara total, negara ini memesan 52 unit pesawat F-35 dengan banderol harga masing-masing sekitar NOK1,375 miliar (sekitar USD149 juta). Total biaya seumur hidup yang terkait dengan pesawat itu masih diperdebatkan.

Menurut Kementerian Pertahanan Norwegia, armada F-35 akan beroperasi penuh pada tahun 2025. Sedangkan partisipasi Norwegia dalam proyek F-35 mengalami kesulitan, termasuk kurangnya pilot, hanggar dan biaya operasional yang tidak terkendali.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5287 seconds (0.1#10.140)