Turki Peroleh F-16, Yunani Dapatkan Jet Tempur Siluman F-35 AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan jet tempur F-16 ke Turki menyusul ratifikasi keanggotaan Swedia di NATO oleh Ankara.
Ketika Turki memperoleh F-16, rivalnya sesama negara NATO; Yunani, mendapat izin untuk membeli jet tempur siluman F-35 dari AS.
Meski sama-sama anggota NATO, Ankara dan Athena kerap berseteru terkait sengketa wilayah.
Departemen Luar Negeri AS memberi tahu Kongres tentang persetujuannya atas penjualan F-16 senilai U8SD23 miliar ke Turki, bersama dengan penjualan jet tempur siluman F-35 ke Yunani senilai USD8,6 miliar, pada Jumat malam waktu Washington.
Langkah itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Turki menyerahkan “instrumen ratifikasi” untuk aksesi Swedia ke NATO bersama Washington, yang merupakan gudang dokumen aliansi dan setelah beberapa anggota penting Kongres mencabut keberatan mereka.
Penjualan ke Turki mencakup 40 unit F-16 baru dan peralatan untuk memodernisasi 79 armada F-16 yang ada.
Sedangkan penjualan ke Yunani mencakup 40 unit F-35 Lightning II Joint Strike Fighters dan peralatan terkait.
Turki telah lama berupaya untuk meningkatkan armada F-16 dan meratifikasi keanggotaan Swedia bergantung pada persetujuan penjualan pesawat baru tersebut.
Pemerintahan Joe Biden mendukung penjualan tersebut, namun beberapa anggota Parlemen menyatakan keberatan karena masalah hak asasi manusia (HAM) di Turki.
Ketika Turki memperoleh F-16, rivalnya sesama negara NATO; Yunani, mendapat izin untuk membeli jet tempur siluman F-35 dari AS.
Meski sama-sama anggota NATO, Ankara dan Athena kerap berseteru terkait sengketa wilayah.
Departemen Luar Negeri AS memberi tahu Kongres tentang persetujuannya atas penjualan F-16 senilai U8SD23 miliar ke Turki, bersama dengan penjualan jet tempur siluman F-35 ke Yunani senilai USD8,6 miliar, pada Jumat malam waktu Washington.
Langkah itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Turki menyerahkan “instrumen ratifikasi” untuk aksesi Swedia ke NATO bersama Washington, yang merupakan gudang dokumen aliansi dan setelah beberapa anggota penting Kongres mencabut keberatan mereka.
Penjualan ke Turki mencakup 40 unit F-16 baru dan peralatan untuk memodernisasi 79 armada F-16 yang ada.
Sedangkan penjualan ke Yunani mencakup 40 unit F-35 Lightning II Joint Strike Fighters dan peralatan terkait.
Turki telah lama berupaya untuk meningkatkan armada F-16 dan meratifikasi keanggotaan Swedia bergantung pada persetujuan penjualan pesawat baru tersebut.
Pemerintahan Joe Biden mendukung penjualan tersebut, namun beberapa anggota Parlemen menyatakan keberatan karena masalah hak asasi manusia (HAM) di Turki.