Bentrok Politik, Politisi Hong Kong Digigit Telinganya hingga Putus

Senin, 04 November 2019 - 07:39 WIB
Bentrok Politik, Politisi...
Bentrok Politik, Politisi Hong Kong Digigit Telinganya hingga Putus
A A A
HONG KONG - Seorang politisi Hong Kong digigit telinganya hingga terputus oleh seorang penyerang yang menjadi bagian dari kubu politik yang berlawanan di tengah-tengah demo kelompok pro-demokrasi. Dalam insiden di sebuah mal itu, kubu penyerang juga melakukan serangan pisau yang menyebabkan beberapa orang lainnya terluka.

Wakil Ketua Partai Demokrat Hong Kong, Lo Kin-Hei, mengatakan anggota Dewan Distrik Taikoo Shing, Andrew Chiu, terluka setelah seorang penyerang menggigit telinganya di tengah-tengah demonstrasi hari Minggu.

Serangan mengerikan itu terjadi di sekitar mal City Plaza di distrik Taikoo Shing. Foto-foto diambil di dan di sekitar mal menunjukkan para pengunjuk rasa dan ada pisau yang dibuang.

Chiu selama ini mendukung para pengunjuk rasa pro-demokrasi. Dia terlihat berlumuran darah dan potongan telinganya yang terputus diamakan di dalam kantong plastik.

Rekaman kejadian menunjukkan seorang penyerang menempelkan diri di leher politisi tersebut selama penyerangan terjadi ketika para pengunjuk rasa mencoba untuk mengalahkan kelompok penyerang dengan meninju dan melemparkannya ke tanah.

Selain digigit telinganya, Chiu juga dilaporkan sebagai orang pertama yang jadi sasaran serangan pisau.

"Kamp pro-Beijing mengeluh tentang kekerasan, tetapi sejauh ini, tindakan kekerasan fisik paling brutal, dilakukan oleh polisi dan pendukung mereka," kata Lo Kin-Hei.

"Baru saja, Anggota Dewan Distrik Andrew Chiu diserang, telinga kirinya terbelah dua karena gigitan," ujarnya.

Total ada enam orang yang terluka dalam bentrok politik kemarin, termasuk seorang penyerang.

Aktivis pro-demokrasi Joshua Wong mengutuk serangan brural tersebut.

“Rekan dekat saya, Dr Andrew Chiu diserang di daerah pemilihannya, Taikoo Plaza. Telinga kirinya terbelah dua secara brutal. Saya sangat mengutuk serangan kekerasan ini terutama menargetkan kandidat (peserta) pemilu," katanya, dikutip The Sun, Senin (4/11/2019).

Serangan itu terjadi ketika beberapa protes damai terjadi di pusat-pusat perbelanjaan Hong Kpng, di mana orang-orang bertemu untuk bernyanyi dan menyanyikan slogan-slogan pro-demokrasi.

Kekerasan meletus setelah polisi antihuru-hara menyerbu sejumlah pusat perbelanjaan. Di pusat Taikoo Shing, polisi mengatakan para pengunjuk rasa telah merusak restoran.

Polisi melakukan beberapa penangkapan dan menembakkan gas air mata ketika pengunjuk rasa meneriakkan “polisi kulit hitam!”. Teriakan itu merujuk pada kekejaman yang mereka rasakan.

Ada juga perkelahian, konfrontasi, dan perusakan di mal-mal di kota-kota Tai Po, Tuen Mun dan Sha Tin, di mana polisi menembakkan semprotan merica ketika para pemrotes melakukan pelecehan.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam akan terbang ke China minggu ini untuk membahas bagaimana mempermudah orang Hong Kong untuk tinggal dan bekerja di daratan China.

Lam, yang dibenci oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi, akan tiba di Beijing hari ini untuk pertemuan dari kelompok terkemuka untuk mengembangkan Wilayah Teluk Besar China selatan.

Kelompok ini telah bertemu dua kali."(Untuk) mendukung sejumlah langkah guna memfasilitasi orang-orang Hong Kong untuk mengembangkan, bekerja dan tinggal di kota-kota daratan Wilayah Teluk Besar, serta memperkuat aliran nyaman orang dan barang," kata kantor Lam.

Presiden China Xi Jinping baru-baru ini mengeluarkan ancaman terselubung kepada para pengunjuk rasa di Hong Kong, dengan mengatakan siapa pun yang mencoba untuk memecah belah China akan berakhir dengan tubuh yang hancur dan tulang-tulang yang hancur.

Protes di Hong Kong selama berbulan-bulan dipicu oleh upaya China untuk memperkenalkan hukum guna mengekstradisi tersangka krminial di Hong Kong ke daratan China. Rancangan undang-undang itu telah dibatalkan, namun demo tak kunjung mereda.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1129 seconds (0.1#10.140)