China Siap Berlakukan UU Baru untuk Mengekang Oposisi Hong Kong

Jum'at, 22 Mei 2020 - 08:55 WIB
loading...
China Siap Berlakukan...
Para demonstran anti-ekstradisi menghindar dari tembakan gas air mata ketika menyerukan reformasi demokratis, di Hong Kong, China, 21 Juli 2019. Foto/REUTERS/Tyrone Siu/File Photo
A A A
BEIJING - China sedang bersiap untuk memberlakukan undang-undang (UU) keamanan baru yang kontroversial di Hong Kong . Aturan baru itu nantinya akan mengekang aktivitas oposisi di kota keuangan Asia tersebut.

Hong Kong saat ini berstatus Wilayah Administrasi Khusus China. Wilayah itu diserahkan Inggris kepada pemerintah Beijing pada 1 Juli 1997.

Parlemen China sedang membahas rancangan undang-undang (RUU) yang nantinya akan menjadi UU keamanan baru di Hong Kong. Itu artinya, otoritas di Beijing akan mengesampingkan badan pembuat undang-undang di wilayah itu sendiri dalam memberlakukan aturan untuk menindak kegiatan yang dianggap Beijing subversif.

"Kongres Rakyat Nasional akan membahas RUU tentang membangun dan meningkatkan sistem hukum dan mekanisme penegakan hukum untuk Wilayah Administratif Khusus Hong Kong untuk menjaga keamanan nasional," kata juru bicara pemerintah China, Zhang Yesui, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (22/5/2020).

Langkah semacam itu telah lama dipertimbangkan, tetapi dengan cepat menuai protes kubu anti-pemerintah di wilayah bekas koloni Inggris tersebut pada tahun tahun lalu. (Baca: Demo Terus Berlanjut, Hong Kong Pertimbangkan Berlakukan UU Darurat )

RUU tersebut terakhir kali diusulkan pada tahun 2003 berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Dasar, konstitusi-mini Hong Kong, yang memicu ratusan ribu warga di wilayah itu melakukan protes.

RUU lantas ditarik oleh pemerintah, tetapi Beijing semakin mendorong langkah-langkah yang seolah-olah sebagai hukuman karena kubu oposisi tidak menghormati bendera nasional dan lagu kebangsaan China. Beijing juga gencar menerapkan pendidikan bertema patriotik yang pro-Cina di sekolah-sekolah di wilayah tersebut.

Namun, pada saat itu kubu oposisi di Dewan Legislatif Hong Kong tidak meloloskan RUU semacam itu.

"Langkah-langkah baru diperlukan oleh situasi dan tuntutan baru dan tindakan di tingkat nasional sepenuhnya diperlukan," kata Zhang.

Surat kabar South China Morning Post dalam laporannya mengatakan RUU akan diajukan ke Kongres Rakyat Nasional (NPC) pada Jumat (22/5/2020) sore dan voting pada akhir sesi 28 Mei mendatang.

Pemungutan suara di NPC akan menambah kekhawatiran di kubu pro-demokrasi Hong Kong bahwa Beijing mengabaikan hak-hak warga wilayah semi-otonom tersebut untuk berkumpul dan bebas berbicara yang jauh melebihi yang diizinkan oleh Partai Komunis yang berkuasa di daratan China.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Dua Pentolan BRICS Sepakat...
Dua Pentolan BRICS Sepakat Dukung Perdagangan Bebas di Tengah Tarif Trump
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Israel Klaim Bunuh Pemimpin...
Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hamas Mohammed Sinwar
Rekomendasi
Aset Barbie Hsu Mendadak...
Aset Barbie Hsu Mendadak Hilang, Keluarga Diduga Lelang Perhiasan Diam-diam
Kekayaan Brooklyn, Putra...
Kekayaan Brooklyn, Putra David Beckham yang Berkonflik dengan Keluarga
Luna Maya Jadi Inspirasi...
Luna Maya Jadi Inspirasi Lagu Dewa 19, Ahmad Dhani Kepincut pada Pertemuan Pertama
Berita Terkini
Mufti Besar Oman Desak...
Mufti Besar Oman Desak India Ingat Kebaikan Para Penguasa Muslim Terdahulu
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Netanyahu akan Gelar...
Netanyahu akan Gelar Serangan Skala Penuh di Gaza Beberapa Hari Lagi
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved