Pejabat AS: Selusin Rudal Jelajah dan 20 Drone Iran Serang Minyak Saudi
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan serangan terhadap kilang minyak terbesar Arab Saudi pada pekan lalu dilakukan oleh Iran dengan selusin rudal jelajah dan lebih dari 20 pesawat nirawak (drone).
Kepada ABC News, pejabat senior administrasi Trump itu tidak percaya dengan klaim pemberontak Houthi Yaman sebagai pelaku serangan. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim pada hari Minggu.
Itu adalah tuduhan yang luar biasa bahwa Iran menggunakan rudal dan pesawat nirawak untuk menyerang tetangga sekaligus rivalnya, Arab Saudi, ketika situasi kawasan tersebut sedang tegang.
"Itu adalah Iran. Para Houthi mengklaim pujian atas sesuatu yang tidak mereka lakukan," katanya, yang dilansir Senin (16/9/2019).
Presiden AS Donald Trump mengaku tahu siapa dalang di balik serangan pesawat nirawak terhadap kilang minyak Arab Saudi. Menurutnya, senjata Washington siap dikokang dan diisi untuk merespons serangan tersebut.
Kendati demikian, jadi tidaknya aksi militer Amerika tergantung konfirmasi dari Riyadh.
"Pasokan minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya, (senjata) dikokang dan diisi tergantung pada verifikasi, tetapi sedang menunggu untuk mendengar dari Kerajaan (Arab Saudi) tentang siapa yang mereka percaya adalah penyebab serangan ini, dan dengan ketentuan apa kita akan melanjutkan!," tulis Trump di Twitter.
"Cukup minyak," lanjut Trump yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo terang-terangan menyalahkan Iran atas serangan itu sejak Sabtu pekan lalu atau pada hari serangan terjadi. "Tidak ada bukti serangan datang dari Yaman," tulis Pompeo di Twitter.
Ada dua lokasi kilang minyak Aramco, Arab Saudi, yang diserang secara besar-besaran pada pekan lalu. Kedua kilang minyak itu berada di provinsi Abqaiq dan Khura. Kilang minyak di Abqaiq adalah yang terbesar yang dimiliki Saudi dan salah satu yang terbesar di dunia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam tuduhan AS. "Kebohongan maksimal," tulis Zarif di Twitter merespons tuduhan Pompeo. Pejabat militer Iran menyatakan siap perang dengan Amerika dengan menjamin bahwa rudal-rudal Teheran mampu menjangkau pangkalan militer dan kapal induk Amerika yang berada di Timur Tengah.
Kepada ABC News, pejabat senior administrasi Trump itu tidak percaya dengan klaim pemberontak Houthi Yaman sebagai pelaku serangan. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim pada hari Minggu.
Itu adalah tuduhan yang luar biasa bahwa Iran menggunakan rudal dan pesawat nirawak untuk menyerang tetangga sekaligus rivalnya, Arab Saudi, ketika situasi kawasan tersebut sedang tegang.
"Itu adalah Iran. Para Houthi mengklaim pujian atas sesuatu yang tidak mereka lakukan," katanya, yang dilansir Senin (16/9/2019).
Presiden AS Donald Trump mengaku tahu siapa dalang di balik serangan pesawat nirawak terhadap kilang minyak Arab Saudi. Menurutnya, senjata Washington siap dikokang dan diisi untuk merespons serangan tersebut.
Kendati demikian, jadi tidaknya aksi militer Amerika tergantung konfirmasi dari Riyadh.
"Pasokan minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya, (senjata) dikokang dan diisi tergantung pada verifikasi, tetapi sedang menunggu untuk mendengar dari Kerajaan (Arab Saudi) tentang siapa yang mereka percaya adalah penyebab serangan ini, dan dengan ketentuan apa kita akan melanjutkan!," tulis Trump di Twitter.
"Cukup minyak," lanjut Trump yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo terang-terangan menyalahkan Iran atas serangan itu sejak Sabtu pekan lalu atau pada hari serangan terjadi. "Tidak ada bukti serangan datang dari Yaman," tulis Pompeo di Twitter.
Ada dua lokasi kilang minyak Aramco, Arab Saudi, yang diserang secara besar-besaran pada pekan lalu. Kedua kilang minyak itu berada di provinsi Abqaiq dan Khura. Kilang minyak di Abqaiq adalah yang terbesar yang dimiliki Saudi dan salah satu yang terbesar di dunia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam tuduhan AS. "Kebohongan maksimal," tulis Zarif di Twitter merespons tuduhan Pompeo. Pejabat militer Iran menyatakan siap perang dengan Amerika dengan menjamin bahwa rudal-rudal Teheran mampu menjangkau pangkalan militer dan kapal induk Amerika yang berada di Timur Tengah.
(mas)