China Geram Kapal Perusak AS Berlayar di Laut China Selatan

Jum'at, 13 September 2019 - 23:22 WIB
China Geram Kapal Perusak...
China Geram Kapal Perusak AS Berlayar di Laut China Selatan
A A A
WASHINGTON - Sebuah kapal perusak milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berlayar di dekat pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan, Jumat (13/9/2019). Aksi AS ini membuat marah Beijing yang mengatakan kapal itu telah memasuki perairan wilayah China tanpa izin.

Jalur perairan yang sibuk itu adalah salah satu dari semakin banyak titik ketegangan dalam hubungan AS-China. Sebelumnya kedua negara itu telah terlibat perang dagang, sanksi AS terhadap militer China dan hubungan AS dengan Taiwan.

Juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, Komandan Reann Mommsen, mengatakan bahwa kapal perusak Wayne E. Meyer menantang klaim teritorial dalam operasi itu, termasuk apa yang ia gambarkan sebagai klaim China yang berlebihan di sekitar Kepulauan Paracel, yang juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam.

"China telah berusaha mengklaim lebih banyak perairan internal, laut teritorial, zona ekonomi eksklusif, dan landas kontinen daripada yang berhak menurut hukum internasional," kata Mommsen seperti dilansir dari Reuters.

Sementara Pusat Komando Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Wayne E. Meyer telah memasuki perairan dekat Paracels tanpa izin dari pemerintah China

"Pasukan China telah dimobilisasi untuk memantau kapal dan memperingatkannya untuk pergi," kata pernyataan itu, seraya menambahkan AS merugikan hak-hak kedaulatan China dengan melakukan patroli berulang kali di Laut China Selatan.

"Kami kembali menekankan bahwa China memiliki kedaulatan yang tidak dapat disangkal atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan perairan terdekat mereka. Tidak ada bentuk provokasi oleh kapal dan pesawat militer asing yang dapat mengubah fakta ini," tegas pernyataan itu.

Insiden ini terjadi di waktu yang tidak tepat karena kedua negara terlihat mencoba dan menyelesaikan perselisihan perdagangan yang pahit.

AS pada hari Kamis menyambut pembelian baru barang-barang pertanian AS sambil mempertahankan ancaman kenaikan tarif saat dua ekonomi terbesar dunia itu mempersiapkan landasan untuk pembicaraan yang bertujuan memecahkan kebuntuan dalam perang dagang mereka.

China dan AS telah saling jual beli kecaman di masa lalu atas apa yang dikatakan Washington sebagai militerisasi Beijing di Laut China Selatan dengan membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan terumbu di perairan yang disengketakan.

Beijing mengatakan pembangunan instalasi diperlukan untuk pertahanan diri dan AS bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan dengan mengirimkan kapal perang dan pesawat militer dekat ke pulau-pulau yang diklaim Beijing.

Klaim China di Laut China Selatan, yang setiap tahunya menghasilkan sekitar USD 5 triliun dari kapal perdagangan yang lewat, diperebutkan seluruhnya atau sebagian oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)