Tembak Mati 2 Warga Palestina, Israel Diserang 5 Roket
A
A
A
GAZA - Israel diserang lima roket dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/9/2019) dini hari. Serangan itu hanya berselang beberapa jam setelah pasukan Zionis menembak mati dua demonstran Palestina di perbatasan Gaza pada hari Jumat.
Serangan lima roket itu membuat sirene meraung-raung di kota Sderot, Israel selatan. Menurut militer Israel, satu roket jatuh di lapangan terbuka di luar kota dan memicu kebakaran tanpa menimbulkan korban jiwa.
Menurut pemerintah kota Sderot, dua wanita dirawat karena mengalami kecemasan akibat raungan sirene tanda serangan roket musuh sedang terjadi.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan kedua demonstran yang ditembak mati pasukan Zionis adalah Khaled Al-Rabai, 14, dan Ali Al-Ashqar, 17. Selain itu, sekitar 70 pengunjuk rasa terluka, 38 di antaranya terkena tembakan.
"Israel meningkatkan serangan terhadap demonstran tanpa kekerasan dan akan bertanggung jawab atas kejahatan ini," kata juru bicara Hamas, Hazem Qasem, setelah kematian dua demonstran diumumkan.
"Kebijakan menargetkan warga sipil tidak akan menghalangi rakyat Palestina untuk terus memperjuangkan kemerdekaan, dan pengembalian tanah mereka," ujar Qasem, dikutip Haaretz.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Haaretz bahwa faksi-faksi Gaza saat ini sedang mempertimbangkan apakah mereka perlu menanggapi pembunuhan dua remaja demonstran tersebut. Faksi-faksi Palestina lainnya di Gaza, termasuk Jihad Islam dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung pandangan Hamas.
Israel yang tak terima diserang lima roket, langsung meluncurkan serangan terhadap beberapa basis Hamas. Menurut militer Zionis, Angkatan Udara Israel dan sebuah tank menargetkan posisi militer Hamas di dekat perbatasan. Belum diketahui dampak dari serangan balasan Israel di Gaza.
Serangan lima roket itu membuat sirene meraung-raung di kota Sderot, Israel selatan. Menurut militer Israel, satu roket jatuh di lapangan terbuka di luar kota dan memicu kebakaran tanpa menimbulkan korban jiwa.
Menurut pemerintah kota Sderot, dua wanita dirawat karena mengalami kecemasan akibat raungan sirene tanda serangan roket musuh sedang terjadi.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan kedua demonstran yang ditembak mati pasukan Zionis adalah Khaled Al-Rabai, 14, dan Ali Al-Ashqar, 17. Selain itu, sekitar 70 pengunjuk rasa terluka, 38 di antaranya terkena tembakan.
"Israel meningkatkan serangan terhadap demonstran tanpa kekerasan dan akan bertanggung jawab atas kejahatan ini," kata juru bicara Hamas, Hazem Qasem, setelah kematian dua demonstran diumumkan.
"Kebijakan menargetkan warga sipil tidak akan menghalangi rakyat Palestina untuk terus memperjuangkan kemerdekaan, dan pengembalian tanah mereka," ujar Qasem, dikutip Haaretz.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Haaretz bahwa faksi-faksi Gaza saat ini sedang mempertimbangkan apakah mereka perlu menanggapi pembunuhan dua remaja demonstran tersebut. Faksi-faksi Palestina lainnya di Gaza, termasuk Jihad Islam dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung pandangan Hamas.
Israel yang tak terima diserang lima roket, langsung meluncurkan serangan terhadap beberapa basis Hamas. Menurut militer Zionis, Angkatan Udara Israel dan sebuah tank menargetkan posisi militer Hamas di dekat perbatasan. Belum diketahui dampak dari serangan balasan Israel di Gaza.
(mas)