Kapal Tanker Iran Berlayar ke Yunani, AS Keluarkan Peringatan
A
A
A
WASHINGTON - Kapal tanker Iran, Grace 1, dilaporkan berlayar ke Yunani setelah dibebaskan oleh otoritas Gibraltar. Amerika Serikat (AS) pun memperingatkan pelabuhan-pelabuhan Yunani dan Mediterania untuk tidak membantu kapal itu.
"Setiap upaya untuk membantu kapal, yang namanya berubah dari Grace 1 ke Adrian Darya 1 dan sekarang dilaporkan menuju ke Yunani, dapat dianggap sebagai memberikan dukungan material kepada organisasi teroris asing yang telah ditetapkan AS," kata pejabat Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip RT dari Reuters, Selasa (20/8/2019).
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengkritik keputusan Gibraltar yang disebutnya sangat disayangkapan karena mengabaikan tekanan AS.
"Sangat disayangkan hal itu terjadi," kata Pompeo mengatakan kepada Fox News Channel yang disitir Reuters.
Pompeo mengatakan bahwa jika Iran berhasil menghasilkan keuntungan dari kargo minyak kapal tanker itu, pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) akan memiliki lebih banyak uang, lebih banyak kekayaan, lebih banyak sumber daya untuk melanjutkan kampanye teror.
AS sendiri telah mengeluarkan surat perintah penyitaan sendiri terhadap kapal tersebut. AS mengklaim kapal itu terlibat dalam pencucian uang dan membiayai IRGC, yang ditetapkan Washington sebagai sebuah organisasi teroris awal tahun ini. (Baca juga: AS Keluarkan Surat Perintah Penyitaan untuk Tanker Iran )
Sebelumnya Gibraltar mengatakan wilayah Inggris itu tidak terikat oleh hukum AS, menunjukkan bahwa sanksi Uni Eropa terhadap Iran jauh lebih sedikit daripada rezim sanksi "tekanan maksimum" Washington dan kapal tersebut mematuhi hukum Uni Eropa. (Baca juga: Gibraltar Tolak Permintaan AS untuk Sita Kapal Tanker Iran )
Marinir Kerajaan Inggris menangkap supertanker Iran bulan lalu ketika melewati Gibraltar, menuduh kapal berusaha secara ilegal mengangkut minyak ke Suriah. Teheran dengan tegas membantah klaim itu, menyebut penyitaan itu sebagai tindakan "pembajakan" yang dilakukan atas arahan Washington. Angkatan Laut Iran telah memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk mengawal kapal tankernya jika AS berupaya untuk merebut kembali Adrian Darya. (Baca juga: Iran Peringatkan AS, Jangan Coba Rebut Tanker Minyak )
"Setiap upaya untuk membantu kapal, yang namanya berubah dari Grace 1 ke Adrian Darya 1 dan sekarang dilaporkan menuju ke Yunani, dapat dianggap sebagai memberikan dukungan material kepada organisasi teroris asing yang telah ditetapkan AS," kata pejabat Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip RT dari Reuters, Selasa (20/8/2019).
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengkritik keputusan Gibraltar yang disebutnya sangat disayangkapan karena mengabaikan tekanan AS.
"Sangat disayangkan hal itu terjadi," kata Pompeo mengatakan kepada Fox News Channel yang disitir Reuters.
Pompeo mengatakan bahwa jika Iran berhasil menghasilkan keuntungan dari kargo minyak kapal tanker itu, pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) akan memiliki lebih banyak uang, lebih banyak kekayaan, lebih banyak sumber daya untuk melanjutkan kampanye teror.
AS sendiri telah mengeluarkan surat perintah penyitaan sendiri terhadap kapal tersebut. AS mengklaim kapal itu terlibat dalam pencucian uang dan membiayai IRGC, yang ditetapkan Washington sebagai sebuah organisasi teroris awal tahun ini. (Baca juga: AS Keluarkan Surat Perintah Penyitaan untuk Tanker Iran )
Sebelumnya Gibraltar mengatakan wilayah Inggris itu tidak terikat oleh hukum AS, menunjukkan bahwa sanksi Uni Eropa terhadap Iran jauh lebih sedikit daripada rezim sanksi "tekanan maksimum" Washington dan kapal tersebut mematuhi hukum Uni Eropa. (Baca juga: Gibraltar Tolak Permintaan AS untuk Sita Kapal Tanker Iran )
Marinir Kerajaan Inggris menangkap supertanker Iran bulan lalu ketika melewati Gibraltar, menuduh kapal berusaha secara ilegal mengangkut minyak ke Suriah. Teheran dengan tegas membantah klaim itu, menyebut penyitaan itu sebagai tindakan "pembajakan" yang dilakukan atas arahan Washington. Angkatan Laut Iran telah memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk mengawal kapal tankernya jika AS berupaya untuk merebut kembali Adrian Darya. (Baca juga: Iran Peringatkan AS, Jangan Coba Rebut Tanker Minyak )
(ian)