Rusia Kutuk Perampasan Kapal Tanker Iran

Sabtu, 06 Juli 2019 - 03:21 WIB
Rusia Kutuk Perampasan Kapal Tanker Iran
Rusia Kutuk Perampasan Kapal Tanker Iran
A A A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk perampasan tanker minyak Iran di Selat Gibraltar. Rusia menyebut langkah itu bertentangan dengan pernyataan Uni Eropa (UE) mengenai niatnya untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran.

"Bagaimanapun, kami yakin bahwa langkah ini bertentangan dengan komitmen, yang dinyatakan oleh negara-negara Uni Eropa terkemuka, termasuk Inggris, untuk mempertahankan perjanjian nuklir dengan Iran," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dilansir dari Sputnik, Sabtu (6/7/2019).

Kementerian itu menekankan bahwa perampasan tersebut disengaja dengan tujuan untuk memperburuk situasi di sekitar Suriah dan Iran.

"Kami menganggap menahan kapal dan muatannya (di Selat Gibraltar) sebagai tindakan yang disengaja untuk semakin memperburuk situasi di sekitar Iran dan Suriah," kata kementerian itu.

Menyikapi reaksi Inggris dan Amerika Serikat (AS) terhadap insiden di selat itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa terbukti jika penahanan kapal telah direncanakan sebelumnya.

"Pernyataan yang begitu bersemangat oleh pejabat tinggi Inggris dan AS setelah operasi ini membuktikan bahwa tindakan ini disiapkan di awal dan dengan keterlibatan agen serta dinas keamanan yang relevan dari negara-negara tertentu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Rusia memperingatkan bahwa dampak dari penyitaan kapal bisa berat dan tanggung jawab akan berada pada mereka yang meningkatkan tekanan pada Teheran dan Damaskus.

Sebelumnya, Pemerintah Gibraltar menyatakan bahwa mereka telah memperoleh perintah yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung yang secara efektif akan memperpanjang penahanan kapal tanker Grace 1 selama dua minggu.

Menurut pihak berwenang di wilayah itu, mereka memiliki alasan yang cukup untuk percaya bahwa kapal itu melanggar sanksi dengan mengangkut minyak ke Suriah.

Pemerintah setempat juga menggarisbawahi bahwa keputusan untuk menahan kapal tanker super Iran Grace 1 adalah independen dan tidak didikte oleh motif politik atau pihak ketiga.

"Keputusan-keputusan Pemerintah Yang Mulia Gibraltar diambil sepenuhnya secara independen, berdasarkan pelanggaran hukum yang ada dan sama sekali tidak didasarkan pada pertimbangan politik pihak asing. Keputusan penting tentang pelanggaran undang-undang kami tentu bukan keputusan yang diambil atas perintah politik atau instruksi dari negara lain atau pihak ketiga mana pun," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Gibraltar.

Pelabuhan dan lembaga penegak hukum wilayah luar negeri Inggris di Gibraltar, dibantu oleh Marinir, menyita 300.000 ton kapal tanker Iran pada Kamis pagi. Kapal itu diklaim mentransfer minyak ke Suriah dari Iran dan dianggap telah melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Teheran.

Penjabat menteri luar negeri Spanyol, Josep Borrell, dilaporkan mengumumkan bahwa kapal tanker Grace 1 telah ditangkap atas permintaan dari Amerika Serikat.

Kementerian Pertahanan Inggris pada hari Kamis menyambut baik operasi itu, menyebutnya sebagai tindakan tegas oleh pihak berwenang Gibraltar, yang bertindak untuk menegakkan rezim sanksi Uni Eropa Suriah.

Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, merayakan penangkapan itu, menyebutnya sebagai "kabar baik."

Baca Juga: Inggris Rampas Kapal Minyak Iran, Teheran Marah dan AS Senang

Teheran, pada bagiannya, telah mengutuk penyitaan tanker "ilegal" itu dan menuntut pembebasannya segera.

Baca Juga: Iran Sebut Penyitaan Kapal Tanker oleh Inggris Aksi Pembajakan
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5546 seconds (0.1#10.140)