Bahrain Tarik Pulang Duta Besar di Irak
A
A
A
MANAMA - Bahrain dilaporkan telah menarik pulang Duta Besar mereka di Irak. Keputusan ini diambil setelah adanya aksi protes besar-besaran di depan Kedutaan Besar Bahrain di Baghdad, untuk memprotes kesepakatan abad ini.
"Kementerian Luar Negeri Kerajaan Bahrain mengutuk serangan terhadap Kedutaan Besar Kerajaan Bahrain ke Republik Irak oleh para demonstran (yang) berujung pada sabotase di gedung kedutaan," kata kementerian itu.
"Kami memutuskan untuk memanggil kembali Duta Besar untuk konsultasi dan meminta Baghdad bertanggung jawab atas keamanan Kedutaan Besar kami," sambungnya, seperti dilansir Al Jazeera pada Jumat (28/6).
Kedutaan Besar Bahrain sendiri menjadi sasaran protes, karena Manama adalah tuan rumah dari konferensi internasional bentukan Amerika Serikat (AS) mengenai Palestina. Dalam pertemuan Manama, AS mengungkap bagian ekonomi dari kesepakatan abad ini.
Para pengunjuk rasa menuduh negara-negara Teluk sebagai Zionis Arab yang telah menjual identitas Arab mereka untuk sebuah kesapakatan yang gagal.
Sekitar pukul 10 malam waktu setempat, kerumunan massa telah berada di kedutaan Bahrain di Baghdad sebelum sejumlah pemrotes mulai memanjat tembok. Segera setelah itu, massa mulai membakar bendera Israel dan AS di dalam taman kompleks kedutaan sementara yang lain melambaikan spanduk Palestina menunjukkan solidaritas dengan perjuangan mereka melawan pendudukan Israel.
Meski gedung diplomatik itu sendiri tidak diserbu, kerumunan massa berhasil menempatkan bendera Palestina di atasnya. Jelang tengah malam, pasukan keamanan Irak telah membersihkan tempat kejadian setelah bentrok dengan demonstran.
"Kementerian Luar Negeri Kerajaan Bahrain mengutuk serangan terhadap Kedutaan Besar Kerajaan Bahrain ke Republik Irak oleh para demonstran (yang) berujung pada sabotase di gedung kedutaan," kata kementerian itu.
"Kami memutuskan untuk memanggil kembali Duta Besar untuk konsultasi dan meminta Baghdad bertanggung jawab atas keamanan Kedutaan Besar kami," sambungnya, seperti dilansir Al Jazeera pada Jumat (28/6).
Kedutaan Besar Bahrain sendiri menjadi sasaran protes, karena Manama adalah tuan rumah dari konferensi internasional bentukan Amerika Serikat (AS) mengenai Palestina. Dalam pertemuan Manama, AS mengungkap bagian ekonomi dari kesepakatan abad ini.
Para pengunjuk rasa menuduh negara-negara Teluk sebagai Zionis Arab yang telah menjual identitas Arab mereka untuk sebuah kesapakatan yang gagal.
Sekitar pukul 10 malam waktu setempat, kerumunan massa telah berada di kedutaan Bahrain di Baghdad sebelum sejumlah pemrotes mulai memanjat tembok. Segera setelah itu, massa mulai membakar bendera Israel dan AS di dalam taman kompleks kedutaan sementara yang lain melambaikan spanduk Palestina menunjukkan solidaritas dengan perjuangan mereka melawan pendudukan Israel.
Meski gedung diplomatik itu sendiri tidak diserbu, kerumunan massa berhasil menempatkan bendera Palestina di atasnya. Jelang tengah malam, pasukan keamanan Irak telah membersihkan tempat kejadian setelah bentrok dengan demonstran.
(esn)