Buntut Ricuh Demo RUU Ekstradisi, Hong Kong Tutup Kantor Pemerintah

Kamis, 13 Juni 2019 - 13:27 WIB
Buntut Ricuh Demo RUU...
Buntut Ricuh Demo RUU Ekstradisi, Hong Kong Tutup Kantor Pemerintah
A A A
HONG KONG - Pihak berwenang di Hong Kong pada Kamis (13/6/2019) menutup kantor-kantor pemerintah di jantung kota setelah aksi protes massa terhadap RUU Ekstradisi yang kontroversial. RUU itu akan memungkinkan ekstradisi warga Hong Kong ke daratan China.

Pemimpin wilayah semi otonom China itu menggambarkan aksi demonstrasi sebagai kerusuhan dengan motivasi politik dan mengutuk para pengunjuk rasa yang menggunakan tindakan berbahaya serta mengancam jiwa.

Kepala Eksekutif Carrie Lam mendukung RUU yang sangat kontroversial itu. Ia bersikeras perubahan hukum sangat penting untuk masa depan wilayah tersebut.

Lam mengatakan dia ingin RUU itu disahkan sebelum majelis dibubarkan untuk liburan musim panas di akhir bulan. Tidak jelas kapan selanjutnya akan diajukan karena aksi demonstrasi telah memaksa perdebatan di Dewan Legislatif dibatalkan.

Lam mengatakan aksi protes itu sebagai "kerusuhan terorganisir." Bahkan dalam sebuah wawancara televisi, Lam dengan emosional menolak tuduhan bahwa ia mengkhianati Hong Kong dengan mendorong rancangan undang-undang yang bertentangan dengan opini publik.

"Saya tidak akan melakukan apa pun yang bukan untuk kepentingan Hong Kong," katanya, menekankan lagi bahwa ia berkomitmen pada RUU ekstradisi yang direvisi.

"Saya tidak akan menghindar dari tanggung jawab saya. Terkadang sebagai pemimpin politik kamu tidak bisa menghindar dari keputusan sulit," imbuhnya seperti dilansir dari Al Jazeera.

Barikade telah ditiadakan dan sampah telah dibersihkan di luar gedung Dewan Legislatif dan gedung utama pemerintahan. Kedua gedung menjadi lokasi bentrokan antara polisi dan para demonstran pada Rabu malam. Polisi menggunakan peluru karet, gas air mata, dan semprotan merica saat menghadapi para demonstran.

Reporter Al Jazeera, Sarah Clarke, melaporkan polisi telah mendorong massa demonstran ke distrik sentral wilayah tetangga sebelum mereka akhirnya membubarkan diri sekitar jam 2 pagi waktu setempat.

"Jalanan bersih (dan) pembersihan sedang berlangsung," katanya.

"Kami mulai melihat lalu lintas kembali beraktivitas di jalan-jalan ini yang lumpuh hampir sepanjang hari Rabu," imbuhnya.

Ribuan orang mengepung Legco (gedung Dewan Legislatif) pada Rabu pagi jelang debat kedua yang dijadwalkan mengenai RUU ekstradisi.

Para kritikus khawatir amandemen tersebut akan merusak independensi peradilan Hong Kong dan semakin menggerus kebebasan yang dijamin kota tersebut di bawah 'satu negara dua sistem' ketika dikembalikan ke China oleh Inggris pada 1997.

Protes mengikuti aksi yang sama pada hari Minggu lalu dengan sekitar satu juta orang turun ke jalan-jalan.

Setidaknya 72 orang dibawa ke rumah sakit setelah protes berubah menjadi bentrokan pada hari Rabu. Sebagian besar korban dipulangkan setelah mendapatkan perawatan meskipun dua orang dikatakan dalam kondisi serius. Aksi kekerasan terbaru dalam demonstrasi yang sedang berlangsung di Hong Kong adalah yang terburuk dalam lebih dari dua dekade.
(ian)
Berita Terkait
Pemimpin Hong Kong Carrie...
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Terima Surat Berisi Silet dan Ancaman
Tidak Setia pada China,...
Tidak Setia pada China, Politisi dan Pejabat Hong Kong Dilarang Menjabat
Menteri Hong Kong Bela...
Menteri Hong Kong Bela UU Keamanan Bentukan China
Mengapa Hong Kong Ingin...
Mengapa Hong Kong Ingin Undang Undang Keamanan Nasional yang Baru?
Legislatif China Sahkan...
Legislatif China Sahkan Draft RUU Keamanan Nasional Hong Kong
Gedung Parlemen Hong...
Gedung Parlemen Hong Kong Dijaga Ratusan Polisi Jelang Protes
Berita Terkini
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
32 menit yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
3 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
4 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
5 jam yang lalu
Pendaki Asal China Mendaki...
Pendaki Asal China Mendaki Gunung Fuji hanya untuk Mencari Ponselnya yang Hilang
6 jam yang lalu
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
7 jam yang lalu
Infografis
Alfamart Tutup 400 Gerai,...
Alfamart Tutup 400 Gerai, Sementara Warung Madura Terus Ekspansi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved