Uganda Protes Serangan Militer Rwanda di Wilayahnya

Minggu, 26 Mei 2019 - 05:23 WIB
Uganda Protes Serangan...
Uganda Protes Serangan Militer Rwanda di Wilayahnya
A A A
KAMPALA - Uganda memprotes serangan yang dilakukan tentara Rwanda di wilayahnya yang dikatakan menyebabkan dua orang tewas. Insiden ini diyakini bisa mengobarkan hubungan yang sudah tegang diantara dua negara tetangga.

Kementerian Luar Negeri Uganda mengatakan dua tentara Rwanda memasuki wilayah negara itu di distrik barat daya Rukiga pada Jumat lalu untuk mengejar tersangka penyelundup. Mereka kemudian menembak mati seorang warga Rwanda dan seorang warga Uganda.

"Uganda memprotes dalam hal yang paling kuat pelanggaran integritas teritorialnya oleh tentara Rwanda dan tindakan kriminal, brutal dan keras oleh tentara Rwanda, di wilayah Uganda terhadap warga sipil tak bersenjata," kata Kementerian Luar Negeri Uganda dalam sebuah pernyataan.

"Kementerian menuntut agar tindakan diambil terhadap para pelaku serangan ini," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/5/2019)

Menurut Uganda, tentara Rwanda memasuki Uganda sambil mengejar seorang warga Rwanda yang diduga menyelundupkan barang dagangan. Setelah para prajurit mengejar orang itu sekitar 50 meter di dalam wilayah Uganda, ia memprotes penangkapan dan kemudian langsung ditembak.

"Para prajurit kemudian menembak seorang pria Uganda yang telah berusaha melakukan intervensi," kata kementerian itu.

Duta Besar Rwanda untuk Uganda, Frank Mugambage, tidak segera dapat dihubungi untuk diminta komentar.

Hubungan antara kedua negara telah tegang sejak Februari atas ketidaksepakatan ekonomi dan politik.

Pada akhir Februari, Rwanda mulai menghalangi truk kargo Uganda memasuki Katuna, persimpangan tersibuk di perbatasan kedua negara. Pihak berwenang di Kigali juga mulai menghentikan warga negara dari bepergian ke Uganda.

Kigali menuduh Kampala mendukung kelompok pemberontak yang menentang pemerintahan presiden Paul Kagame, termasuk Kongres Nasional Rwanda (RNC) dan FDLR.

Kampala pada gilirannya menuduh Rwanda secara efektif memberlakukan embargo perdagangan di Uganda. Rwanda sangat bergantung pada impornya yang jalur perdagangannya melalui Uganda ke pelabuhan laut Mombasa di Kenya.

Arteri transportasi yang sama juga merupakan jalur pipa untuk barang-barang dari Kenya dan Uganda ke Burundi dan bagian dari Republik Demokratik Kongo timur.
(ian)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.24)