Tersangka Genosida Rwanda Ingin Diadili di Prancis

Kamis, 21 Mei 2020 - 01:38 WIB
loading...
Tersangka Genosida Rwanda...
Salah satu buronan paling dicari dalam kasus genosida di Rwanda pada 1994, Felicien Kabuga, ditangkap di Prancis. Foto/Al Jazeera
A A A
PARIS - Salah satu buronan paling dicari dalam kasus genosida di Rwanda pada 1994, Felicien Kabuga, muncul di hadapan pengadilan Prancis. Ini adalah kemunculan pertamanya setelah ditangkap, tetapi keputusan terkait nasibnya ditunda sampai minggu depan.

Kabuga (84) ditangkap di luar Paris pada hari Sabtu lalu setelah 25 tahun dalam pelarian. Ia dibawa ke ruang sidang di Paris dengan kursi roda, mengenakan masker. Ia telah tinggal di utara kota itu dengan nama samaran, dilindungi oleh anak-anaknya.

Kabuga, yang kepalanya dihargai USD5 juta, dituduh mempersenjatai milisi dalam genosida yang menewaskan lebih dari 800.000 etnis Tutsi dan Hutu moderat yang mencoba melindungi mereka.

Jaksa negara Rwanda mengatakan dokumen keuangan yang ditemukan di Ibu Kota, Kigali, setelah pembantaian mengindikasikan bahwa Kabuga, yang pada waktu itu adalah seorang pengusaha kaya, menggunakan lusinan perusahaannya untuk mengimpor sejumlah besar parang yang digunakan dalam pembunuhan.

Pengadilan Paris dengan cepat memutuskan untuk menunda hingga minggu depan persidangan tentang apakah akan menyerahkannya ke Mekanisme Residual Internasional Pengadilan Kriminal yang berpusat di Den Haag, Belanda.

Pada tahun 1997, Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda menuduh Kabuga atas tuduhan terkait konspirasi untuk melakukan genosida, penganiayaan, dan pemusnahan.

Pengacara pembela Laurent Bayon mengatakan Kabuga ingin diadili di Prancis, dengan alasan kesehatan. Namuna ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Kami memiliki delapan hari lagi untuk mempersiapkan pembelaannya," kata Bayon.

“Tidak dapat diterima untuk melakukan prosedur secepat itu ketika keadilan telah menunggu selama 25 tahun. Keadilan dapat menunggu 10 hari lagi sebelum ingin mengirimkannya, saya tidak tahu di mana,” tambahnya seperti dikutip dari AP, Kamis (21/5/2020).
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Pesawat Air France Terbang...
Pesawat Air France Terbang ke Karibia Putar Balik Hanya karena Penumpang Kehilangan Ponsel
6 Fakta Senjata Nuklir...
6 Fakta Senjata Nuklir Prancis, Kekuatan yang Akan Payungi Eropa dari Invasi Rusia
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman, Ini Pemicu Utamanya
AS Diminta Kembalikan...
AS Diminta Kembalikan Patung Liberty ke Prancis, Ini Respons Menohok Gedung Putih
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
Nasihat Imam Al-Ghazali...
Nasihat Imam Al-Ghazali usai Ramadan Pergi
Berita Terkini
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
1 menit yang lalu
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
59 menit yang lalu
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
2 jam yang lalu
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
2 jam yang lalu
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
3 jam yang lalu
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
5 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved