AS Minta Turki Tunda Pembelian Sistem Rudal S-400 Rusia

Rabu, 15 Mei 2019 - 01:05 WIB
AS Minta Turki Tunda Pembelian Sistem Rudal S-400 Rusia
AS Minta Turki Tunda Pembelian Sistem Rudal S-400 Rusia
A A A
ANKARA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta Turki untuk menunda proses pembelian sistem pertahanan rudal Rusia S-400 dari Rusia. Senjata pertahanan canggih itu dijadwalkan dikirim ke Ankara bulan Juli nanti.

Sumber pemerintah Washington seperti dikutip Reuters mengungkap permintaan terbaru Amerika Serikat kepada Turki.

Menurut sumber tersebut, Ankara akan mempertimbangkan permintaan baru Amerika. Sebagai imbalannya, Washington akan membentuk kelompok kerja—sesuai keinginan Ankara—untuk menilai risiko yang ditimbulkan sistem S-400 terhadap jet tempur F-35.

Tetapi seorang pejabat senior Turki menegaskan kembali posisi Ankara bahwa mereka tidak akan mundur dari rencana pembelian sistem pertahanan rudal Rusia. Pengadaan sistem itu telah memperluas keretakan diplomatik antara Ankara dan Washington yang sejatinya adalah sekutu di keanggotaan NATO.

"Kami akan membeli s-400 pada bulan Juli. Posisi kami tidak berubah," kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Selasa (14/5/2019).

Para pejabat AS menyebut rencana pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki sebagai keputusan yang "sangat bermasalah". Keputusan pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan itu dianggap membahayakan kemitraan Ankara dalam program pesawat jet tempur F-35 karena senjata Moskow akan membahayakan jet tempur yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp tersebut.

Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya yang memiliki F-35 takut radar pada sistem S-400 akan belajar cara menemukan dan melacak jet tempur termahal itu dan membuatnya kurang mampu menghindari senjata Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo telah menolak proposal Ankara soal pembentukan kelompok kerja. Namun, kini ada upaya baru di Washington untuk mencoba menggunakan proposal itu untuk membuka saluran guna memulihkan dialog lebih lanjut dengan Ankara.

Washington dan Ankara sebelumnya telah terlibat serangkaian perseteruan diplomatik, termasuk tuntutan pemerintah Erdogan kepada pemerintah Donald Trump agar mengekstradisi ulama Fethullah Gulen, perbedaan kebijakan Timur Tengah, perang di Suriah, dan sanksi terhadap Iran.

Sebagai protes atas pembelian sistem pertahanan rudal Rusia yang direncanakan oleh Ankara, Amerika Serikat pada akhir Maret lalu menghentikan pengiriman peralatan terkait pesawat tempur F-35 yang tersembunyi ke Turki.

Pada hari Senin, Sekretaris Angkatan Udara AS, Heather Wilson, mengonfirmasi kepada wartawan di Washington pada hari Senin bahwa pengiriman peralatan pendukung F-35 ke Turki masih dihentikan. Dia menambahkan bahwa diskusi sedang berlangsung mengenai pengiriman tersebut.

Namun Wilson mengatakan pilot Turki tetap melanjutkan program pelatihan F-35 mereka di Arizona.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6121 seconds (0.1#10.140)
pixels