Maduro: Jenderal Venezuela yang Direkrut CIA Adalah Dalang Kudeta

Sabtu, 11 Mei 2019 - 10:43 WIB
Maduro: Jenderal Venezuela yang Direkrut CIA Adalah Dalang Kudeta
Maduro: Jenderal Venezuela yang Direkrut CIA Adalah Dalang Kudeta
A A A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh mantan kepala Badan Intelijen Nasional (SEBIN), Jenderal Manuel Ricardo Cristopher Figuera, sebagai dalang kudeta yang gagal baru-baru ini. Menurutnya, jenderal pengkhianat tersebut telah direkrut Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat setahun lalu.

Tuduhan Maduro disampaikan dalam pidatonya hari Jumat waktu Caracas yang disiarkan televisi pemerintah. Menurutnya, Figuera membelot dari pemerintah dan mendalangi kudeta militer yang gagal pada 30 April.

Kudeta itu gagal karena mayoritas militer memilih memihak rezim Maduro. Pihak militer yang memihak kubu oposisi yang dipimpin Juan Guaido hanya sebagian kecil.

Maduro mengatakan Figuera adalah kekuatan pendorong di balik upaya kudeta dan melakukannya atas perintah Washington.

"Investigasi telah berhasil membuktikan bahwa Jenderal Manuel Ricardo Cristopher Figuera telah direkrut oleh CIA selama lebih dari satu tahun," kata Maduro, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (11/5/2019). Menurutnya, keadilan akan ditegakkan terhadap Figuera yang ia sebut sebagai jenderal pengkhianat.

Setelah kudeta gagal, pemimpin oposisi Juan Guadio, yang diakui sebagai presiden sementara Venezuela oleh Amerika Serikat (AS) dan sekitar 50 negara lainnya, menyesalkan bahwa oposisi tidak memiliki cukup kekuatan dan pendukung di kalangan pemerintah.

Maduro mengutip informasi Menteri Pertahanan Vladimir Padrino, Ketua Mahkamah Agung Maikel Moreno dan kepala Direktorat Jenderal Intelijen Militer, Iván Hernández Dala, mengatakan bahwa Figuera "berperilaku aneh" saat percobaan kudeta berlangsung.

Menurut Maduro Figuera dipecat dan ditangkap pada pukul 09.00 pagi tanggal 30 April, tepati di hari kudeta militer yang gagal.

Presiden juga menuduh mantan kepala mata-mata itu menyebarkan desas-desus palsu tentang niat Padrino dan Moreno akan bergabung dengan oposisi. Dia memuji keduanya sebagai "patriot terhormat".

Figuera menjadi salah satu pejabat paling senior yang membelot dan bergabung dengan oposisi yang dipimpin Guaido. Dalam sepucuk surat yang beredar setelah dia memutuskan hubungan dengan Maduro, dia menulis bahwa keputusannya didorong oleh keinginannya untuk "membangun kembali negara" dan memerangi korupsi yang merajalela.

Pembelotannya mendapat pujian dari Wakil Presiden AS Mike Pence, yang menyebutnya sebagai contoh. Pembelotan itulah yang membuat AS mencabut sanksi terhadap Figuera.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6318 seconds (0.1#10.140)