Menyusup ke Venezuela, Dua 'Rambo' AS Ingin Tangkap Maduro
loading...
A
A
A
CARACAS - Televisi Venezuela menyiarkan video yang memperlihatkan seorang pria warga Amerika Serikat (AS) yang ditangkap otoritas keamanan negara itu. Pria yang diidentifikasi bernama Luke Denman itu mengatakan ia diperintahkan untuk menguasai bandara Caracas dan membawa pesawat untuk menerbangkan Presiden Nicolas Maduro ke AS.
Dalam pernyataan itu, Denman (34) menjawab pertanyaan dari seseorang yang berbicara dalam bahasa Inggris. Denman mengatakan misinya adalah untuk mengamankan bandara dan membangun keamanan luar, meskipun tidak jelas bagaimana mereka berencana untuk membawa Maduro dengan pesawat.
Untuk diketahui, pada bulan Maret, Departemen Kehakiman AS mendakwa Maduro dan selusin pejabat dan mantan Venezuela sebagai "terorisme narco". Pemerintah Trump menawarkan hadiah sebesar USD15 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
"Saya membantu rakyat Venezuela mengambil kembali kendali atas negara mereka," kata Denman dalam video yang diambil dari lokasi yang dirahasiakan itu seperti dilansir dari Reuters, Kamis (7/5/2020).
Pihak berwenang Venezuela pada hari Senin menangkap Denman, warga AS lainnya Airan Berry, dan 11 "teroris" lainnya dalam apa yang disebut Maduro sebagai komplotan yang gagal berkoordinasi dengan Washington untuk memasuki negara itu melalui pantai Karibia dan mengusirnya.
Denman dan Berry adalah mantan anggota pasukan operasi khusus yang telah bekerja dengan Jordan Goudreau, seorang veteran militer Amerika yang memimpin sebuah perusahaan keamanan yang berbasis di Florida bernama Silvercorp USA.
"Donald Trump adalah kepala langsung invasi ini," kata Maduro dalam komentar yang disiarkan televisi, setelah video Denman disiarkan.
Presiden AS Donald Trump membantah terlibat. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pemerintah AS akan menggunakan "setiap alat" untuk mengamankan warga Amerika kembali, jika mereka ditahan di Venezuela.
Dalam pernyataan itu, Denman (34) menjawab pertanyaan dari seseorang yang berbicara dalam bahasa Inggris. Denman mengatakan misinya adalah untuk mengamankan bandara dan membangun keamanan luar, meskipun tidak jelas bagaimana mereka berencana untuk membawa Maduro dengan pesawat.
Untuk diketahui, pada bulan Maret, Departemen Kehakiman AS mendakwa Maduro dan selusin pejabat dan mantan Venezuela sebagai "terorisme narco". Pemerintah Trump menawarkan hadiah sebesar USD15 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
"Saya membantu rakyat Venezuela mengambil kembali kendali atas negara mereka," kata Denman dalam video yang diambil dari lokasi yang dirahasiakan itu seperti dilansir dari Reuters, Kamis (7/5/2020).
Pihak berwenang Venezuela pada hari Senin menangkap Denman, warga AS lainnya Airan Berry, dan 11 "teroris" lainnya dalam apa yang disebut Maduro sebagai komplotan yang gagal berkoordinasi dengan Washington untuk memasuki negara itu melalui pantai Karibia dan mengusirnya.
Denman dan Berry adalah mantan anggota pasukan operasi khusus yang telah bekerja dengan Jordan Goudreau, seorang veteran militer Amerika yang memimpin sebuah perusahaan keamanan yang berbasis di Florida bernama Silvercorp USA.
"Donald Trump adalah kepala langsung invasi ini," kata Maduro dalam komentar yang disiarkan televisi, setelah video Denman disiarkan.
Presiden AS Donald Trump membantah terlibat. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pemerintah AS akan menggunakan "setiap alat" untuk mengamankan warga Amerika kembali, jika mereka ditahan di Venezuela.
(ber)