Maduro Tuding AS Dibalik Upaya Kudeta di Venezuela
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menuding Amerika Serikat (AS) sebagai sosok dibalik upaya kudeta di negaranya. Upaya kudeta gagal itu berlangsung pada awal pekan ini.
Berbicara pada acara May Day di Caracas, Maduro mengatakan, sebuah surat kabar Eropa telah melaporkan bahwa Presiden AS, Donald Trump dan Penasihat Keamanan Nasional, John Bolton telah mengkoordinasikan semua operasi upaya kudeta militer di Venezuela.
Maduro mengatakan, Venezuela telah mengalahkan upaya kudeta itu. Dia lalu menyebut, Washington tidak dapat menggulingkan mantan Presiden Hugo Chavez dan juga tidak dapat menjatuhkannya.
"AS tidak akan pernah bisa membawa presiden boneka ke istana presiden Miraflores di Caracas," kata Maduro merujuk pada Juan Guaido, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/5).
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, AS terbuka untuk melakukan aksi militer guna mengatasi krisis Venezuela. Meski mengumbar retorika perang, diplomat top Amerika itu menegaskan bahwa opsi damai lebih disukai.
“Jika pertanyaannya adalah, apakah Amerika Serikat siap untuk mempertimbangkan aksi militer jika itu yang diperlukan untuk memulihkan demokrasi di Venezuela, presiden (AS) konsisten dan tidak ambigu mengenai hal itu, bahwa opsi untuk menggunakan kekuatan militer tersedia jika itulah yang akhirnya diminta," kata Pompeo.
Berbicara pada acara May Day di Caracas, Maduro mengatakan, sebuah surat kabar Eropa telah melaporkan bahwa Presiden AS, Donald Trump dan Penasihat Keamanan Nasional, John Bolton telah mengkoordinasikan semua operasi upaya kudeta militer di Venezuela.
Maduro mengatakan, Venezuela telah mengalahkan upaya kudeta itu. Dia lalu menyebut, Washington tidak dapat menggulingkan mantan Presiden Hugo Chavez dan juga tidak dapat menjatuhkannya.
"AS tidak akan pernah bisa membawa presiden boneka ke istana presiden Miraflores di Caracas," kata Maduro merujuk pada Juan Guaido, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/5).
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, AS terbuka untuk melakukan aksi militer guna mengatasi krisis Venezuela. Meski mengumbar retorika perang, diplomat top Amerika itu menegaskan bahwa opsi damai lebih disukai.
“Jika pertanyaannya adalah, apakah Amerika Serikat siap untuk mempertimbangkan aksi militer jika itu yang diperlukan untuk memulihkan demokrasi di Venezuela, presiden (AS) konsisten dan tidak ambigu mengenai hal itu, bahwa opsi untuk menggunakan kekuatan militer tersedia jika itulah yang akhirnya diminta," kata Pompeo.
(esn)