Venezuela Tukar Emas dengan Dolar, Dibantu UEA, Mali dan Pesawat Rusia

Kamis, 04 Maret 2021 - 11:22 WIB
loading...
Venezuela Tukar Emas...
Emas batangan menjadi andalan Venezuela mendapatkan uang tunai dolar AS. Foto/REUTERS
A A A
CARACAS - Venezuela mengirim emas ke Mali pada 2020 dengan pesawat milik Rusia untuk ditukar dengan euro dan dolar Amerika Serikat (AS) yang digunakan pemerintah Presiden Nicolas Maduro untuk tetap bertahan meskipun ada sanksi AS.

Pernyataan itu diungkapkan seorang perwakilan oposisi Venezuela Julio Borges.

Julio Borges ditunjuk pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai utusan utamanya di luar negeri.



Borges mengatakan kepada wartawan bahwa emas itu dimurnikan di Mali dan kemudian dijual kembali terutama di Uni Emirat Arab (UEA) untuk memungkinkan pemerintahan Maduro memperoleh uang tunai dalam bentuk mata uang asing.



Amerika Serikat, yang menuduh Maduro mencurangi pemilihannya kembali pada 2018, memberi sanksi kepada perusahaan minyak negara OPEC itu pada awal 2019 untuk menekan Maduro agar mengundurkan diri.

Lihat infografis: 2.882 Tentara Azerbaijan Tewas dalam Perang Nagorno-Karabakh

Pemerintahan sosialis Venezuela semakin beralih ke penjualan emas moneter sebagai sumber pendapatan, saat cadangan bank sentral turun ke level terendah dalam 50 tahun.

Washington juga telah memberikan sanksi atas ekspor emas negara Amerika Selatan itu.

"Sejak 2016, Maduro secara aktif mendorong, mendukung, dan memfasilitasi penambangan ilegal, distribusi, dan penjualan emas oleh lingkaran dalamnya, mendanai penindasan, memperlakukan sumber daya alam negara sebagai miliknya, dan menghancurkan ekosistem yang rapuh," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS.

Juru bicara tersebut tidak secara langsung membahas peran Mali dan UEA dalam perdagangan emas.

Belum ada tanggapan segera atas permintaan komentar dari pemerintah Mali.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)