Menlu Turki: Sistem Rudal S-400 Bukan Ancaman bagi Jet Tempur F-35

Sabtu, 20 April 2019 - 02:42 WIB
Menlu Turki: Sistem Rudal S-400 Bukan Ancaman bagi Jet Tempur F-35
Menlu Turki: Sistem Rudal S-400 Bukan Ancaman bagi Jet Tempur F-35
A A A
ANKARA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan sistem pertahanan rudal udara S-400 Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi pesawat jet tempur siluman F-35 generasi kelima Amerika Serikat (AS). Komentar itu sebagai jawaban atas kecemasan Washington setelah Ankara membeli senjata pertahanan buatan Moskow itu.

"Kami tidak dapat menerima sistem seperti itu dari sekutu kami selama 10 tahun dan sekarang kami mendapatkan S-400 dari Rusia," kata Cavusoglu merinci alasan utama Ankara membeli sistem rudal canggih tersebut.

"Amerika Serikat mengatakan bahwa S-400 akan meningkatkan kerentanan pesawat F-35. Kami tidak berpikir begitu, tetapi biarkan para ahli mengutarakan pendapat mereka. Kami telah mengusulkan untuk membuat komisi bersama, jika mereka begitu khawatir tentang itu. Namun, kami belum menerima tanggapan dari Amerika Serikat sejauh ini," lanjut Cavusoglu kepada wartawan pada hari Jumat (19/4/2019), seperti dikutip Sputnik.

Menurut Menlu Cavusoglu, sistem pertahanan udara S-400 di Turki akan berada di bawah kendali total Ankara.

"Ada sistem S-400 di Suriah dan pesawat tempur AS terbang puluhan kali di wilayah ini. Pesawat NATO terbang di Norwegia (dengan sistem S-400 ditempatkan di dekat perbatasan dengan Rusia) dan tidak ada yang khawatir tentang itu," ujarnya.

"Oleh karena itu, kami tidak melihat masalah besar dan alasan untuk dikhawatirkan. Tapi sekali lagi, jika ini adalah masalah bagi mereka, mari kita bahas itu. Sekutu NATO kami harus memahami bahwa kami membutuhkan sistem pertahanan udara sangat mendesak, dan jika kami tidak menerimanya dari sekutu kami, maka kami akan bawa mereka ke tempat yang kami bisa," papar Cavusoglu.

Turki adalah salah satu peserta dalam program internasional F-35 AS. Washington telah berulang kali mengancam akan mendepak Ankara dalam program itu jika tidak membatalkan pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

Ankara pun menjawab bahwa pembelian peralatan militer adalah urusan kedaulatannya dan mengesampingkan opsi untuk membatalkan pembelian sistem rudal tersebut.

Pada Desember 2017, Rusia dan Turki menandatangani perjanjian pinjaman untuk pengiriman sistem pertahanan udara S-400 ke Ankara. Pengiriman pertama sistem pertahanan udara itu diperkirakan akan dikirim ke Ankara pada bulan Juli.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6419 seconds (0.1#10.140)