AS Tolak Seruan Venezuela untuk Berdialog
A
A
A
JENEWA - Utusan tetap Amerika Serikat (AS) untuk Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa menepis seruan Menteri Luar Negeri Venezuela untuk dialog.
"Presiden (Donald) Trump sedang bersiap untuk bertemu dengan Presiden Venezuela yang sah, yaitu (Juan) Guaido," kata Robert Wood, berbicara pada konferensi pers seperti disitir dari Anadolu, Kamis (28/2/2019).
Wood kemudian membuat serangkaian tuduhan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan mengatakan bahwa presiden sah negara itu adalah pemimpin oposisi Guaido.
Dia berpendapat bahwa Maduro akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada Guaido, menambahkan bahwa Washington memandang pemerintahan Maduro tidak dapat diterima dan tidak akan mengakuinya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza, merujuk pada presiden AS dan Venezuela, mengatakan: "Mengapa mereka tidak boleh bertemu sehingga mereka dapat mencoba menemukan titik temu dan mencari perbedaan?"
Baca Juga: AS Dituding Curi Aset Venezuela dan Rencanakan Kudeta
Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai penjabat presiden pada 23 Januari lalu hingga pemilihan baru diadakan. Ia mendapat pengakuan dari Australia, Kanada, Kolombia, Peru, Ekuador, Paraguay, Brazil, Chili, Panama, Argentina, Kosta Rika, dan AS. Parlemen Eropa mengambil langkah ke arah yang sama.
Sementara Turki, Rusia, Iran, Kuba, China, dan Bolivia menegaskan dukungannya untuk Maduro, yang berjanji untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dan politik dengan AS.
"Presiden (Donald) Trump sedang bersiap untuk bertemu dengan Presiden Venezuela yang sah, yaitu (Juan) Guaido," kata Robert Wood, berbicara pada konferensi pers seperti disitir dari Anadolu, Kamis (28/2/2019).
Wood kemudian membuat serangkaian tuduhan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan mengatakan bahwa presiden sah negara itu adalah pemimpin oposisi Guaido.
Dia berpendapat bahwa Maduro akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada Guaido, menambahkan bahwa Washington memandang pemerintahan Maduro tidak dapat diterima dan tidak akan mengakuinya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza, merujuk pada presiden AS dan Venezuela, mengatakan: "Mengapa mereka tidak boleh bertemu sehingga mereka dapat mencoba menemukan titik temu dan mencari perbedaan?"
Baca Juga: AS Dituding Curi Aset Venezuela dan Rencanakan Kudeta
Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai penjabat presiden pada 23 Januari lalu hingga pemilihan baru diadakan. Ia mendapat pengakuan dari Australia, Kanada, Kolombia, Peru, Ekuador, Paraguay, Brazil, Chili, Panama, Argentina, Kosta Rika, dan AS. Parlemen Eropa mengambil langkah ke arah yang sama.
Sementara Turki, Rusia, Iran, Kuba, China, dan Bolivia menegaskan dukungannya untuk Maduro, yang berjanji untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dan politik dengan AS.
(ian)