Pesawat Militer AS Mendarat Dekat Perbatasan Venezuela

Minggu, 17 Februari 2019 - 08:13 WIB
Pesawat Militer AS Mendarat...
Pesawat Militer AS Mendarat Dekat Perbatasan Venezuela
A A A
CUCUTA - Militer Amerika Serikat (AS) mengangkut berton-ton bantuan kemanusiaan ke kota Kolombia di perbatasan Venezuela . Ini sebagai bagian dari upaya yang dimaksudkan untuk melemahkan Presiden sosialis Nicolas Maduro dan mendukung saingannya untuk kepemimpinan negara di Amerika Serlatan itu.

Dua dari tiga pesawat kargo C-17 Angkatan Udara dijadwalkan lepas landas dari Pangkalan Cadangan Udara Homestead di Florida telah mendarat di Cucuta. Kota perbatasan itu, yang dibanjiri oleh migran dari Venezuela, adalah tempat pengumpulan bantuan yang seharusnya didistribusikan oleh para pendukung Juan Guaido, pemimpin perlemen yang diakui oleh AS dan banyak negara lain sebagai presiden sah Venezuela. Dia telah meminta bantuan.

"Ini bukan yang pertama, dan itu bukan yang terakhir," kata Administrator USAID Mark Green, berdiri di landasan Cucuta pada sebuah upacara untuk menerima bantuan.

"Bantuan Lebih banyak dalam perjalan," imbuhnya seperti dilansir dari AP, Minggu (17/2/2019).

Sebelumnya pesawat komersial telah digunakan untuk pengiriman bantuan, yang bertujuan mendramatisasi krisis ekonomi,

Pesawat komersial telah digunakan untuk pengiriman bantuan sebelumnya, yang bertujuan mendramatisasi krisis ekonomi - termasuk hiperinflasi dan kekurangan makanan dan obat-obatan - mencengkeram Venezuela. Para kritikus mengatakan pemilihan ulang tahun lalu adalah penipuan, menjadikan masa jabatan kedua Maduro ilegal.

"Kami menyelamatkan hidup dengan pesawat-pesawat ini," kata Lestor Toledo, seorang politisi di pengasingan yang mengoordinasikan upaya bantuan internasional untuk Guaido.

Maduro telah menggunakan militer, yang tetap setia kepadanya, untuk membantunya memblokir bantuan memasuki Venezuela. Maduro menggambarkannya sebagai "remah-remah" dari pemerintah AS yang pembatasannya telah melucuti kontrol pemerintahannya atas banyak asetnya yang paling berharga.

"Mereka menggantung kami, mencuri uang kami dan kemudian berkata 'ini, ambil remah-remah ini' dan buat pertunjukan global darinya," kata Maduro kepada The Associated Press, Kamis lalu.

"Dengan bermartabat, kami mengatakan 'Tidak untuk pertunjukan global.' Siapa pun yang ingin membantu Venezuela disambut baik, tetapi kami memiliki kapasitas yang cukup untuk membayar semua yang kami butuhkan," tegasnya.

Sementara wakil presiden Venezuela menuduh tanpa bukti bahwa paket bantuan itu telah terkontaminasi. Namun Green menyebut tuduhan itu tidak masuk akal.

Pengiriman 180 ton bantuan pada Sabtu waktu setempat termasuk produk makanan berenergi tinggi atau sabun anak-anak, pasta gigi dan barang-barang kebersihan lainnya untuk lebih dari 25.000 orang.

Guaido berbicara kepada kerumunan pendukung yang berkumpul di Caracas timur pada hari Sabtu dan bersumpah untuk membentuk karavan aktivis untuk mencapai perbatasan dan membawa bantuan pada 23 Januari. Dia juga meminta orang-orang untuk berkumpul di kota-kota di seluruh negeri untuk menerima bantuan - dan menyerukan angkatan bersenjata untuk mengizinkannya masuk ke negara itu.

AS dan pengakuan Eropa yang meluas tentang Guaido mempersulit upaya Maduro untuk menemukan dana untuk menjaga pemerintahannya dan program makanannya sendiri berjalan.

AS telah menempatkan aset AS di Venezuela, termasuk perusahaan minyak Citgo, di bawah kendali Guaido dan melarang transaksi keuangan oleh entitas yang dikendalikan Maduro. Sejumlah pejabat Venezuela juga menghadapi sanksi keuangan pribadi di Amerika Serikat.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9558 seconds (0.1#10.140)