Pentagon Lapor ke Kongres soal Implikasi Turki Miliki Jet F-35 AS
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan atau Pentagon Amerika Serikat (AS) telah menyampaikan laporan kepada Kongres yang merinci implikasi jika Turki menerima 100 unit jet tempur F-35.
Reuters mengungkap hal itu dengan mengutip lima pejabat yang mengetahui laporan Pentagon tersebut.
AS telah menyuarakan kekhawatiran bahwa kelemahan jet tempur siluman termahal Amerika itu terancam bocor ke tangan Rusia jika Turki nekat membeli sistem pertahanan rudal S-400 Moskow.
Ellen Lord, pembeli senjata utama Pentagon, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa rencana Turki untuk membeli sistem S-400 "sangat bermasalah". Banyak pejabat AS telah membahas masalah ini dengan Ankara, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa Turki telah mengubah keputusannya untuk membeli senjata pertahanan Moskow tersebut.
Amerika Serikat selama bertahun-tahun menawarkan Turki sistem pertahanan rudal Patriot yang dibuat oleh Raytheon Co dan dioperasikan oleh sekutu NATO lainnya. Namun, penjualan senjata pertahanan itu terbukti rumit dengan biaya mahal dan tak ada transfer teknologi.
"Laporan Pentagon kepada Kongres hanya menjelaskan fakta-fakta di mana kita berada, daripada menawarkan rekomendasi yang tegas," katanya, yang menolak memberikan rincian soal laporan tersebut.
“Kita perlu bekerja dengan Kongres untuk memutuskan ke mana kita pergi. Akan ada kemitraan yang kuat dengan Kongres, dan sampai kami mendiskusikan masalah dengan mereka," imbuh Lord kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sela-sela konferensi industri NATO di Berlin awal pekan ini, yang dilansir Sabtu (17/11/2018).
Turki bulan lalu mengatakan pihaknya tetap bergerak maju untuk akuisisi S-400 Rusia. Ankara sudah menjadwalkan akan mulai memasang sistem rudal itu pada Oktober 2019.
Reuters mengungkap hal itu dengan mengutip lima pejabat yang mengetahui laporan Pentagon tersebut.
AS telah menyuarakan kekhawatiran bahwa kelemahan jet tempur siluman termahal Amerika itu terancam bocor ke tangan Rusia jika Turki nekat membeli sistem pertahanan rudal S-400 Moskow.
Ellen Lord, pembeli senjata utama Pentagon, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa rencana Turki untuk membeli sistem S-400 "sangat bermasalah". Banyak pejabat AS telah membahas masalah ini dengan Ankara, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa Turki telah mengubah keputusannya untuk membeli senjata pertahanan Moskow tersebut.
Amerika Serikat selama bertahun-tahun menawarkan Turki sistem pertahanan rudal Patriot yang dibuat oleh Raytheon Co dan dioperasikan oleh sekutu NATO lainnya. Namun, penjualan senjata pertahanan itu terbukti rumit dengan biaya mahal dan tak ada transfer teknologi.
"Laporan Pentagon kepada Kongres hanya menjelaskan fakta-fakta di mana kita berada, daripada menawarkan rekomendasi yang tegas," katanya, yang menolak memberikan rincian soal laporan tersebut.
“Kita perlu bekerja dengan Kongres untuk memutuskan ke mana kita pergi. Akan ada kemitraan yang kuat dengan Kongres, dan sampai kami mendiskusikan masalah dengan mereka," imbuh Lord kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sela-sela konferensi industri NATO di Berlin awal pekan ini, yang dilansir Sabtu (17/11/2018).
Turki bulan lalu mengatakan pihaknya tetap bergerak maju untuk akuisisi S-400 Rusia. Ankara sudah menjadwalkan akan mulai memasang sistem rudal itu pada Oktober 2019.
(mas)